
KabarMakassar.com — Kesadaran masyarakat terhadap bahaya kejahatan di sektor keuangan seperti judi online, penipuan haji-umrah, dan praktik keuangan ilegal terus menjadi perhatian serius berbagai pihak. Untuk mengatasi hal tersebut, Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI) dan Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulawesi Selatan menggelar talkshow edukasi bertema “Lindungi Diri dari Judi Online, Keuangan Ilegal, dan Penipuan Haji-Umrah” baru-baeu ini di Ballroom Sultan Hasanuddin, Kantor OJK Sulselbar.
Acara ini dihadiri oleh 140 peserta dari berbagai elemen masyarakat, termasuk pelaku UMKM, anggota Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sulawesi Selatan, majelis taklim, serta masyarakat umum. Talkshow bertujuan meningkatkan literasi dan kewaspadaan publik terhadap berbagai bentuk kejahatan keuangan yang dapat merugikan secara individu maupun kolektif.
Direktur Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Sulselbar, Arif Machfoed, menyampaikan keprihatinannya atas maraknya judi online yang kian meresahkan masyarakat.
Ia mengungkapkan bahwa perputaran uang dari aktivitas ini sangat besar dan membahayakan stabilitas ekonomi.
“Menurut data dari PPATK, perputaran dana judi online di tahun 2025 mencapai Rp1.200 triliun. Ini jumlah yang sangat fantastis dan tentu berdampak negatif bagi perekonomian nasional dan kondisi keuangan masyarakat,” kata Arif dalam keterangan resminya, Jumat (02/05).
Tak hanya judi online, Arif juga menyoroti keberadaan investasi ilegal dan pinjaman online (pinjol) ilegal yang masih menjamur.
Ia menyebutkan bahwa Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas PASTI) telah menghentikan 11.389 entitas ilegal sejak 2017 hingga 2024. Kerugian akibat aktivitas tersebut diperkirakan mencapai Rp139.674 triliun.
“Angka ini menunjukkan bahwa kejahatan keuangan terus berkembang dan sangat merugikan. Oleh karena itu, edukasi seperti ini sangat penting agar masyarakat tahu cara melindungi diri,” tegasnya.
Acara juga dihadiri oleh Ketua Harian Dekranasda Sulawesi Selatan, Ahmadi Akil, yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulsel.
Ia menyambut baik terselenggaranya talkshow ini sebagai langkah konkret melindungi masyarakat dari jebakan keuangan yang merugikan.
“Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini karena edukasi kepada masyarakat sangat diperlukan. Ini menjadi langkah penting agar warga kita tidak mudah menjadi korban penipuan,” ujar Ahmadi.
Talkshow menghadirkan tiga narasumber yang berasal dari instansi anggota Satgas PASTI Wilayah Sulawesi Selatan. Mereka adalah Dwi Tjahja K. Wardhono, Ekonom Senior Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulsel, Meilthon Purba, Analis dari Kantor OJK Sulselbar; serta Ikbal Ismail, Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag Sulsel.
Ketiga narasumber memberikan pandangan mendalam terkait modus-modus penipuan keuangan yang kerap terjadi, termasuk penipuan haji-umrah yang sering menyasar masyarakat awam. Mereka menekankan pentingnya kehati-hatian dan edukasi berkelanjutan untuk menghindari jebakan pelaku kejahatan keuangan.
Melalui talkshow ini, masyarakat diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan dan lebih bijak dalam mengelola keuangan, khususnya ketika berhadapan dengan tawaran investasi atau jasa keuangan. Dengan demikian, keputusan finansial yang diambil akan lebih aman dan bertanggung jawab.