Pemkot Makassar Siapkan Zona Khusus UMKM di CFD Boulevard

18 hours ago 6
Pemkot Makassar Siapkan Zona Khusus UMKM di CFD Boulevard Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin saat bertemu perwalikan pedagang CFD Boulevard (Dok : Ist).

KabarMakassar.com – Pemerintah Kota Makassar mengambil langkah strategis untuk menyeimbangkan fungsi Car Free Day (CFD) Boulevard sebagai ruang publik dan tempat penghidupan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Wali Kota Munafri Arifuddin menyampaikan bahwa area khusus telah disiapkan agar UMKM tetap bisa berjualan tanpa mengganggu kenyamanan masyarakat yang berolahraga.

“Intinya kami ingin menciptakan solusi yang adil. Pedagang harus diberi ruang karena mereka menggantungkan hidup dari CFD, tetapi kegiatan olahraga juga tidak boleh terganggu,” ujar Munafri, Jumat (02/05), saat menerima aspirasi UMKM di Balai Kota Makassar.

Pria yang akrab disapa Appi ini mengatakan bahwa pemerintah telah menyiapkan area steril di sisi kiri atau kanan Jalan Boulevard. Penempatan ini akan diatur agar tidak menutupi ruang aktivitas warga.

“Kita akan siapkan lokasi khusus, tidak di tengah-tengah jalan, supaya tidak mengganggu kegiatan olahraga,” tambahnya.

Kebijakan ini menuai apresiasi dari para pelaku UMKM yang hadir. Seorang pedagang mengaku lega dengan solusi tersebut.

“Alhamdulillah respons pak wali sangat bagus. Beliau memperbolehkan kami berjualan di sisi kanan jalan. Kalau pedagangnya terlalu banyak, pak camat siap menambah lokasi,” ujarnya usai pertemuan.

Meski para pedagang berharap bisa kembali berjualan seperti semula di kedua sisi jalan, mereka menyatakan tidak keberatan bila hanya satu sisi yang diperbolehkan. Namun, mereka menolak sistem ganjil-genap yang membatasi jadwal berjualan.

“Kalau berjualan di satu sisi, tidak masalah. Tapi kami tidak ingin sistem rolling atau ganjil-genap diterapkan,” katanya.

Sebelumnya, Camat Panakkukang Ari Fadli mengungkapkan bahwa kebijakan ini merupakan hasil dari inspeksi mendadak Wali Kota yang menemukan CFD Boulevard telah berubah fungsi menjadi pasar.

“Pak wali ingin CFD kembali ke fungsinya sebagai ruang publik untuk olahraga, tapi tetap mengakomodasi UMKM,” jelas Ari.

Sebagai solusi, kawasan CFD kini dibagi menjadi dua zona. Zona selatan diperuntukkan bagi UMKM, sementara zona utara dikosongkan agar masyarakat bisa berolahraga, senam, dan bersantai bersama keluarga. Kebijakan ini sudah dijalankan selama dua pekan.

“Kami sudah menyosialisasikan ini dan masyarakat cukup banyak yang mendukung, terutama yang tinggal di sekitar Boulevard. Penolakan justru datang dari pedagang yang bukan warga Panakkukang atau bahkan bukan warga Makassar,” ungkap Ari.

Untuk mengurangi kepadatan, sistem ganjil-genap diberlakukan. Pedagang diberi nomor antrian, dan hanya boleh berjualan pada minggu yang sesuai dengan nomor mereka.

“Jika ada yang berhalangan hadir, mereka wajib melapor agar tempatnya bisa diisi oleh pedagang lain,” tambahnya.

Langkah ini diambil untuk menjamin keberlangsungan UMKM sekaligus menjaga kenyamanan masyarakat dalam menikmati ruang publik mingguan tersebut.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news