
KabarMakassar.com — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) mengawali perdagangan Jumat (02/05) dengan penguatan signifikan usai libur pada Hari Buruh kemarin.
Pada pembukaan hari ini, IHSG tercatat naik 44,31 poin atau 0,65 persen ke level 6.811,11. Sementara itu, indeks LQ45 yang mencerminkan pergerakan saham-saham unggulan turut menguat sebesar 6,36 poin atau 0,84 persen menjadi 767,87.
Meski dibuka dengan sentimen positif, analis Phintraco Sekuritas mengingatkan potensi koreksi teknikal yang dapat menekan pergerakan indeks sepanjang hari.
Dalam riset hariannya, Phintraco menyebut IHSG masih rawan terhadap tekanan jual dan diperkirakan bergerak dalam rentang resistance di level 6.800, pivot di 6.750, serta support di 6.700.
Kekhawatiran tersebut muncul akibat pembentukan pola doji star secara berturut-turut selama tiga hari terakhir, termasuk pada penutupan Rabu (30/04). Ditambah lagi, indikator teknikal seperti MACD menunjukkan penyempitan positive slope yang mengindikasikan potensi pembalikan arah menuju tren bearish jangka pendek.
“Jika terjadi pullback signifikan mendekati level 6.700, maka pola evening star berpotensi terbentuk, yang menjadi sinyal awal pembalikan arah (minor bearish reversal),” jelas Phintraco Sekuritas dalam keterangan tertulisnya, Jumat (02/04).
Dari sisi fundamental, pelaku pasar juga tengah mencermati rilis data inflasi April 2025 yang dijadwalkan keluar hari ini. Inflasi dipandang sebagai indikator penting yang mencerminkan laju konsumsi domestik, yang pada bulan April disebut-sebut melambat karena berbagai faktor.
Beberapa faktor yang turut membayangi adalah penurunan jumlah pemudik, penghematan belanja rumah tangga, serta adanya penundaan konsumsi akibat sentimen tarif impor dari Amerika Serikat. Kondisi tersebut membuat investor lebih berhati-hati dalam menempatkan dananya, terutama pada sektor-sektor konsumsi.
Selain data inflasi, perhatian juga tertuju pada pengumuman indeks manufaktur PMI Indonesia untuk April 2025. Sebelumnya, pada Maret 2025, PMI Indonesia masih berada pada zona ekspansif di angka 52,4, yang menandakan aktivitas manufaktur nasional tetap tumbuh. Namun, investor menanti apakah tren positif tersebut berlanjut atau mengalami perlambatan seiring tekanan ekonomi global.
Di tengah situasi yang dinamis ini, Phintraco Sekuritas tetap memberikan beberapa rekomendasi saham yang diperkirakan memiliki potensi keuntungan di tengah volatilitas pasar. Lima emiten yang dijagokan antara lain PGAS, MYOR, KLBF, MAPI , dan BMRI.
Rekomendasi ini mempertimbangkan kondisi teknikal masing-masing saham serta prospek sektoral yang masih cukup resilient terhadap fluktuasi jangka pendek.
Dengan beragam sentimen tersebut, pelaku pasar diimbau tetap waspada dan mencermati pergerakan pasar secara cermat, khususnya menjelang rilis data ekonomi penting dalam negeri yang dapat mempengaruhi arah IHSG secara keseluruhan.
Berikut rekomendasi saham hari ini yang dirangkum dari sejumlah broker.
BRI Danareksa Sekuritas
TLKM
PGAS
Mirae Asset Sekuritas
ESSA
INCO
MDKA
PNLF
PTBA
ADMF
RATU
TPMA
Phillip Sekuritas
CPIN
SUNI
MNC Sekuritas
INCO
MAPI
MIDI
ESSA
CGS International Sekuritas
AMRT
UNVR
SCMA
TLKM
PTRO
KLBF
Phintraco Sekuritas
PGAS
MYOR
KLBF
MAPI
BMRI
Panin Sekuritas
ASII
MAPI
UNTR
TPIA
Disclaimer: Saham-saham yang direkomendasikan di atas mencerminkan potensi tren kenaikan berdasarkan analisis teknikal dan fundamental. Meski demikian, investor disarankan untuk tetap mencermati kondisi pasar dan melakukan analisis lebih lanjut sebelum mengambil keputusan investasi. Berita ini tidak bersifat mengajak untuk membeli produk tertentu.