KabarMakassar.com — Infeksi saluran pernapasan akut atau yang dikenal dengan ISPA merupakan kondisi medis yang menyebabkan peradangan pada saluran pernapasan, baik di bagian atas maupun bawah.
Berdasarkan Alodokter, penyakit ini dapat mempengaruhi berbagai bagian dari saluran pernapasan, mulai dari hidung, tenggorokan, bronkus, hingga paru-paru.
ISPA mampu menimbulkan gejala-gejala seperti batuk, pilek, serta demam yang sering kali terjadi bersamaan. Penyakit ini sangat mudah menular dan bisa dialami oleh siapa saja, tanpa memandang usia, termasuk anak-anak, dewasa, maupun lansia yang lebih rentan.
Penyebab utama dari ISPA ialah infeksi yang disebabkan oleh virus dan bakteri. Kedua jenis mikroorganisme ini dapat menular dengan sangat mudah, terutama melalui percikan air liur yang keluar saat seseorang batuk atau bersin.
Karena sifat penularannya yang cepat, infeksi tersebut dapat menyebar dengan mudah di lingkungan yang padat atau tidak higienis, mempengaruhi banyak orang dalam waktu singkat.
Sejumlah contoh penyakit yang termasuk dalam kategori Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) antara lain adalah batuk pilek atau yang sering disebut dengan common cold, yang biasanya ditandai dengan gejala hidung tersumbat, bersin-bersin, dan tenggorokan yang gatal.
Selain itu, sinusitis juga termasuk dalam golongan ISPA, di mana terjadi peradangan pada rongga sinus yang bisa menyebabkan rasa sakit di sekitar wajah, hidung tersumbat, serta sakit kepala.
Radang tenggorokan akut, atau faringitis akut, juga merupakan penyakit yang sering ditemukan dalam ISPA, yang menyebabkan sakit tenggorokan hebat serta kesulitan menelan.
Tidak hanya itu, laringitis akut, yang merupakan peradangan pada pita suara, juga masuk dalam kategori ISPA yang dapat menyebabkan suara serak atau hilang.
Penyakit lain yang tergolong dalam ISPA yakni pneumonia, yaitu infeksi pada paru-paru yang sering menyebabkan demam tinggi, sesak napas, dan batuk dengan dahak. Selain itu, penyakit seperti COVID-19, yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2, juga termasuk dalam ISPA, dan gejalanya bisa bervariasi dari ringan hingga berat.
Terakhir, Human Metapneumovirus (HMPV) juga menjadi penyebab infeksi saluran pernapasan yang masuk dalam kategori ISPA serta mampu menyebabkan gejala mirip flu, batuk, serta sesak napas.
Penularan virus atau bakteri yang menjadi penyebab Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) bisa terjadi dengan sangat mudah, terutama melalui kontak langsung dengan percikan air liur yang dikeluarkan oleh orang yang terinfeksi.
Ketika seseorang yang terjangkit ISPA batuk, bersin, atau bahkan hanya berbicara, virus atau bakteri yang ada di dalam air liur tersebut akan tersebar ke udara dalam bentuk tetesan kecil. Tetesan-tetesan tersebut kemudian dapat dihirup oleh orang lain di sekitar penderita, sehingga memungkinkan penularan penyakit dengan cepat.
Selain penularan melalui percikan air liur di udara, virus penyebab ISPA juga bisa berpindah melalui cara lain, seperti kontak langsung dengan benda-benda yang telah terkontaminasi oleh virus atau bakteri tersebut.
Contohnya, ketika seseorang menyentuh permukaan yang terkontaminasi atau menggunakan peralatan yang telah terpapar mikroorganisme penyebab ISPA, virus atau bakteri tersebut bisa berpindah ke tangan.
Apabila orang tersebut kemudian menyentuh wajah, terutama hidung, mulut, atau mata, maka kemungkinan untuk terinfeksi akan semakin besar. Begitu juga dengan berjabat tangan dengan penderita, yang juga dapat menjadi salah satu jalur penyebaran penyakit ini.
Pengobatan ISPA
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) sering kali disebabkan oleh infeksi virus, sehingga biasanya tidak memerlukan pengobatan khusus dari dokter. Akan tetapi ada beberapa langkah yang dapat diambil secara mandiri di rumah untuk membantu meredakan gejala-gejala ISPA.
Berikut merupakan sejumlah cara yang bisa dilakukan:
1. Istirahat yang cukup dan konsumsi banyak air putih
Memperbanyak istirahat serta minum air putih yang cukup mampu membantu tubuh pulih lebih cepat. Air putih juga membantu mengencerkan dahak, sehingga lebih mudah untuk dikeluarkan dari saluran pernapasan.
2. Berkumur dengan air garam hangat
Apabila anda mengalami sakit tenggorokan, berkumur dengan air hangat yang telah diberi garam mampu membantu mengurangi peradangan dan rasa sakit di tenggorokan.
3. Mengonsumsi minuman lemon hangat atau madu
Lemon hangat atau madu bisa membantu meredakan batuk, karena keduanya memiliki sifat yang menenangkan tenggorokan.
4. Meninggikan posisi kepala saat tidur
Untuk membantu melancarkan pernapasan, maka anda dapat memposisikan kepala lebih tinggi menggunakan bantal saat tidur. Ini dapat mengurangi risiko kesulitan bernapas akibat hidung tersumbat.
5. Menghirup uap panas dengan minyak kayu putih atau mentol
Untuk mengatasi hidung tersumbat, maka menghirup uap dari semangkuk air panas yang dicampur dengan minyak kayu putih atau mentol bisa membantu melegakan saluran pernapasan.