OJK Perkuat Ekonomi Daerah melalui Kredit Inklusif dan Asuransi Pertanian

5 hours ago 2
OJK Perkuat Ekonomi Daerah melalui Kredit Inklusif dan Asuransi Pertanian Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar saat membuka Konferensi Nasional Pengembangan Ekonomi Daerah (Dok ; Ist).

KabarMakassar.com — Penguatan sektor ekonomi domestik menjadi fokus utama dalam upaya memperkuat ketahanan ekonomi nasional. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan komitmennya dalam mendorong pengembangan sektor agrikultur, pariwisata, dan ekonomi kreatif (ekraf) melalui dukungan regulasi dan pembiayaan yang tepat sasaran.

Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar saat membuka Konferensi Nasional Pengembangan Ekonomi Daerah yang mengangkat tema “Peningkatan Nilai Tambah Ragam Keunggulan Daerah Melalui Sinergi Hilirisasi Agrikultur, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif, Mendukung Peluang Pendalaman Pasar Sektor Jasa Keuangan.”

Menurut Mahendra, tantangan pertumbuhan ekonomi saat ini tidak bisa lagi hanya disandarkan pada sektor-sektor tradisional yang bergantung pada kondisi ekonomi global.

Ia menekankan pentingnya mengembangkan motor-motor pertumbuhan baru yang bersumber dari kekuatan ekonomi domestik. Dalam konteks ini, daerah memiliki peran strategis sebagai penggerak utama.

Menurutnya, saat ini, pertumbuhan ekonomi nasional tidak lagi cukup hanya bertumpu pada motor-motor tradisional yang bergantung kepada ekonomi global.

“Kita harus memperkuat motor-motor pertumbuhan baru berbasis ekonomi domestik, yang berarti pertumbuhan ekonomi daerah menjadi taruhan penting bagi ketahanan ekonomi nasional,” ujar Mahendra berdasar keterangan resminya Rabu (30/04).

Mahendra menjelaskan bahwa OJK selama ini telah menerapkan sejumlah kebijakan yang mendukung pertumbuhan sektor agrikultur, pariwisata, dan ekraf.

Salah satunya melalui dorongan pembiayaan atau penyaluran kredit yang lebih inklusif, serta penggunaan instrumen asuransi untuk mengelola risiko, khususnya di sektor pertanian yang rentan terhadap bencana alam.

Ia mencontohkan pemanfaatan produk asuransi parametrik, yaitu asuransi yang memberikan perlindungan terhadap risiko gagal panen atau kerugian akibat bencana alam. Kebijakan ini diharapkan dapat mengurangi beban risiko yang selama ini membuat kegiatan pertanian tidak layak secara komersial maupun pembiayaan.

“Ada keterlibatan dari asuransi untuk meng-cover kemungkinan risiko gagal panen atau risiko dari bencana alam yang disebut dengan produk asuransi parametrik,” jelas Mahendra.

Lebih jauh, Mahendra menyampaikan bahwa OJK juga berupaya membentuk ekosistem sektor usaha yang utuh dan berkelanjutan, tidak sekadar memberikan akses keuangan.

Terutama untuk sektor pariwisata dan ekraf, pendekatan pembangunan ekosistem harus mempertimbangkan karakteristik unik yang dimiliki, termasuk potensi pemanfaatan hak kekayaan intelektual (intellectual property rights) sebagai agunan alternatif serta penggunaan metode alternative credit scoring untuk memperluas inklusi pembiayaan.

Melalui forum konferensi nasional ini, Mahendra berharap seluruh pemangku kepentingan dapat memahami potensi besar dari hilirisasi agrikultur, pariwisata, dan ekonomi kreatif di berbagai daerah.

Ia juga mendorong terbentuknya sinergi kemitraan antar lembaga dan pemangku kepentingan, demi memperluas pemanfaatan produk serta layanan jasa keuangan dalam mendukung keunggulan daerah.

“Ini tentunya melalui kolaborasi di bawah wadah Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD), sehingga dapat memperkuat pertumbuhan ekonomi nasional,” tutupnya.

Konferensi ini menjadi salah satu momentum penting untuk mempertemukan pelaku usaha, regulator, dan pemda dalam satu visi membangun perekonomian nasional yang tangguh dan berbasis kekuatan lokal.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news