Kenali Carpal Tunnel Syndrome, Gangguan Saraf yang Sering Dialami Pekerja Digital

1 day ago 5

KabarMakassar.com — Pekerja kantoran adalah salah satu kelompok profesi yang mempunyai risiko cukup tinggi mengalami keluhan pada pergelangan tangan, terkhususnya berkaitan dengan rasa sakit yang diakibatkan oleh kondisi medis yang dikenal dengan carpal tunnel syndrome atau CTS.

Berdasarkan Hellosehat yang merupakan mitra resmi Kementerian Kesehatan, hal ini disebabkan oleh rutinitas kerja mereka yang sebagian besar mengharuskan penggunaan perangkat elektronik misalnya laptop, komputer, maupun telepon genggam untuk mengetik atau melakukan berbagai tugas administratif serta komunikasi digital secara intensif dalam jangka waktu yang panjang.

Carpal tunnel syndrome sendiri merupakan suatu gangguan pada sistem saraf yang muncul saat saraf median mengalami tekanan. Saraf median adalah saraf penting yang bertugas mengendalikan fungsi sensorik atau indra perasa, serta gerakan motorik pada bagian tangan dan pergelangan tangan.

Saraf tersebut melewati suatu saluran sempit di pergelangan tangan yang disebut dengan carpal tunnel atau terowongan karpal, yang tersusun dari tulang juga jaringan ikat.

Saat terjadi tekanan atau kompresi pada saraf median dalam area terowongan karpal ini, maka saraf tersebut bisa mengalami penyempitan atau bahkan bergeser ke arah pergelangan tangan. Akibatnya, timbul keluhan berupa nyeri, kesemutan, sampai dengan mati rasa yang menjalar dari tangan hingga ke lengan.

Biasanya, jika tidak ditangani secara tepat, maka kondisi ini akan berkembang menjadi lebih parah seiring waktu. Oleh sebab itu, amat penting untuk melakukan diagnosis sejak dini dan segera mendapatkan penanganan medis yang sesuai agar kondisi tidak semakin memburuk.

Pada tahap awal atau tingkatan yang masih ringan, gejala carpal tunnel syndrome umumnya masih dapat diredakan dengan langkah-langkah konservatif.

Contohnya, dengan menggunakan belat atau wrist splint yang berfungsi menstabilkan posisi pergelangan tangan, serta menghindari aktivitas tertentu yang mampu memperburuk tekanan pada saraf median.

Tetapi, jika tekanan terhadap saraf tersebut terus berlanjut tanpa ada penanganan, maka risiko kerusakan saraf dalam jangka panjang akan meningkat secara signifikan. Gejala pun dapat berkembang menjadi lebih intens serta mengganggu fungsi tangan secara keseluruhan.

Dalam kasus yang lebih berat, pasien kemungkinan besar memerlukan tindakan medis yang lebih invasif, misalnya operasi, guna mengurangi tekanan pada saraf median serta mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut.

Menurut informasi yang dikutip dari Mayo Clinic, berikut ini merupakan sejumlah gejala yang bisa muncul pada penderita carpal tunnel syndrome (CTS).

1. Tangan menjadi lemah

Anda bisa saja mengalami kelemahan pada tangan, yang dalam beberapa kasus menyebabkan anda secara tidak sengaja menjatuhkan barang yang sedang digenggam.

Kondisi tersebut kemungkinan besar disebabkan oleh hilangnya sensasi atau mati rasa pada tangan, atau bisa juga karena otot-otot di sekitar ibu jari, terkhususnya otot jempol, mulai melemah sehingga kekuatan genggaman menurun.

Perlu diketahui bahwa masih ada kemungkinan gejala lain yang belum disebutkan secara lengkap di sini. Oleh sebab itu, apabila anda merasa mengalami tanda-tanda serupa atau memiliki pertanyaan seputar kondisi ini, amat disarankan untuk berkonsultasi langsung dengan dokter guna mendapatkan penjelasan serta diagnosis yang akurat.

2. Kesemutan atau mati rasa

Anda mungkin merasakan sensasi kesemutan atau mati rasa yang muncul di area jari-jari atau tangan secara keseluruhan. Kondisi tersebut umumnya memengaruhi beberapa jari tertentu, seperti ibu jari, jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis.

Tetapi, menariknya, jari kelingking biasanya tidak terpengaruh oleh gejala itu. Beberapa orang menggambarkan sensasi tersebut seperti adanya aliran listrik kecil yang menyengat di tangan.

Rasa tidak nyaman tersebut tidak hanya terbatas di tangan, karena dapat menjalar ke bagian tubuh lainnya, terutama dari pergelangan tangan hingga ke lengan bagian atas.

Gejala seperti itu cenderung muncul ketika anda melakukan aktivitas tertentu, contohnya ketika sedang menyetir kendaraan, menggenggam ponsel dalam waktu lama, atau bahkan saat membaca koran dengan posisi tangan menekuk.

Pada sebagian penderita, sensasi itu mampu muncul di malam hari dan cukup mengganggu, hingga membuat mereka terbangun dari tidur karena rasa tidak nyaman yang ditimbulkan. Untuk meredakan gejala sementara, sejumlah orang acap kali mencoba menggoyangkan atau menjabat tangan mereka.

Tetapi demikian, apabila kondisi tersebut tidak ditangani dengan baik, rasa mati rasa yang awalnya bersifat sementara mampu berkembang menjadi keluhan yang terus-menerus dan menetap dalam jangka panjang.

Faktor risiko carpal tunnel syndrome

Terdapat sejumlah faktor yang bisa meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami sindrom terowongan karpal. Faktor-faktor risiko tersebut diantaranya:

1. Terjadi kerusakan syaraf

Sejumlah jenis penyakit kronis, seperti diabetes, mempunyai potensi besar dalam meningkatkan risiko terjadinya kerusakan saraf secara menyeluruh pada tubuh, termasuk pada saraf median yang terletak di pergelangan tangan.

Kerusakan tersebut mampu mengganggu fungsi normal saraf serta memperbesar kemungkinan munculnya gejala carpal tunnel syndrome.

2. Obesitas

Orang yang mempunyai berat badan berlebih atau mengalami obesitas secara signifikan lebih rentan terhadap sindrom terowongan karpal. Hal tersebut terjadi karena adanya peningkatan tekanan pada struktur tubuh, termasuk di area pergelangan tangan, yang bisa mempersempit ruang dalam carpal tunnel serta menekan saraf median.

3. Faktor tempat kerja

Jenis pekerjaan tertentu juga turut berkontribusi sebagai faktor risiko. Contohnya, pekerjaan yang melibatkan penggunaan alat-alat bergetar atau mengharuskan pergelangan tangan melakukan gerakan berulang dan dalam posisi menekuk dalam waktu lama.

Aktivitas seperti itu bisa memberikan tekanan mekanis secara terus-menerus pada saraf median atau memperparah kerusakan saraf yang telah ada sebelumnya.

4. Cedera atau kondisi anatomi di pergelangan tangan

Riwayat cedera seperti patah tulang atau dislokasi pada pergelangan tangan, juga kondisi medis seperti radang sendi (arthritis) yang mengikis atau merusak struktur tulang kecil di area pergelangan tangan, bisa menyebabkan perubahan bentuk atau penyempitan ruang dalam terowongan karpal.

Akibatnya, saraf median menjadi tertekan. Selain itu, orang yang secara alami memiliki ukuran carpal tunnel yang lebih kecil dari rata-rata cenderung mempunyai risiko lebih tinggi terkena sindrom tersebut.

5. Perubahan cairan tubuh

Kondisi retensi cairan atau penumpukan cairan di dalam tubuh mampu menyebabkan peningkatan tekanan di area terowongan karpal, yang kemudian mengiritasi saraf median.

Perubahan tersebut umumnya terjadi selama masa kehamilan atau pada fase menopause. Tetapi, pada sebagian besar kasus yang berkaitan dengan kehamilan, gejala biasanya akan mereda secara alami setelah proses persalinan selesai.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news