
KabarMakassar.com — Pemerintah Kota Makassar mengajak Muhammadiyah untuk lebih aktif berkolaborasi dalam mendukung pembangunan daerah, khususnya dalam memperkuat nilai sosial dan moral masyarakat. Ajakan tersebut disampaikan langsung oleh Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, saat menghadiri acara Syawalan 1446 H yang digelar Pimpinan Muhammadiyah Kota Makassar di Masjid Al-Markaz Al-Islami, Sabtu (26/04).
Dalam kesempatan itu, Munafri yang akrab disapa Appi, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas dukungan Muhammadiyah selama ini.
Ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan organisasi keagamaan dalam membangun Kota Makassar yang lebih harmonis.
“Pada kesempatan ini, izinkan kami atas nama pemerintah kota mengajak pengurus Muhammadiyah untuk bersinergi di dalam membangun kota yang kita cintai yaitu Makassar,” kata Appi.
Appi menyebutkan bahwa kehadirannya dalam kegiatan Muhammadiyah merupakan bentuk penghargaan dan tanggung jawab sebagai bagian dari keluarga besar organisasi tersebut.
Ia mengaku ini merupakan kunjungan perdananya ke acara Muhammadiyah setelah resmi dilantik sebagai Wali Kota Makassar.
“Kehadiran saya di acara Muhammadiyah mungkin yang pertama, setelah kami resmi dilantik sebagai Wali Kota Makassar,” ujarnya.
Lebih lanjut, Appi berharap Muhammadiyah dapat terus memberikan kontribusi besar dalam menyelaraskan pembangunan daerah, khususnya dalam aspek kontrol sosial dan pembinaan karakter masyarakat.
Ia menilai, sebagai organisasi besar, Muhammadiyah memiliki peran strategis untuk menjaga nilai-nilai keagamaan di tengah pesatnya perubahan sosial.
“Sehingga kami harap Muhammadiyah yang sangat besar ini memiliki peran penting sebagai kontrol sosial di tengah masyarakat,” ujarnya.
Selain memperkuat kontrol sosial, Appi juga meminta Muhammadiyah untuk turut aktif dalam membina generasi muda, guna mencegah pengaruh negatif dari media sosial dan pergaulan bebas.
Ia mengingatkan adanya kasus perilaku menyimpang di salah satu tempat hiburan malam di Makassar yang belakangan ini ramai diperbincangkan masyarakat.
Menurutnya, fenomena tersebut menjadi ancaman serius dalam upaya mencetak generasi emas Indonesia tahun 2045. Ia menegaskan, pembangunan karakter generasi muda harus dimulai dari sekarang agar tidak kehilangan arah di masa depan.
“Bagaimana kita mau bina karakter generasi emas yang baik di masa akan datang, sedangkan kondisi sekarang tidak menghargai yang namanya adab, dan budi pekerti,” tegasnya.
Terkait upaya konkret dalam pembinaan moral masyarakat, Appi juga meminta Muhammadiyah untuk ikut berpartisipasi dalam pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT). Ia mengharapkan masukan serta referensi dari Muhammadiyah untuk memperkuat regulasi yang sedang dirancang oleh Pemerintah Kota Makassar bersama DPRD.
“Muhammadiyah bersama pemerintah kota, memberikan kami masukan, referensi yang baik untuk sama-sama menyelesaikan ini, dan kami Pemkot Makassar, merancang Perda soal LGBT,” kata Appi.
Menurutnya, persoalan LGBT harus segera diantisipasi agar tidak berkembang menjadi masalah yang lebih besar di kemudian hari. Ia menegaskan bahwa kolaborasi erat antara pemerintah dan masyarakat, termasuk ormas keagamaan seperti Muhammadiyah, sangat diperlukan dalam menciptakan solusi atas berbagai persoalan sosial.
“Hanya melalui kolaborasi yang kuat dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan, Kota Makassar dapat bergerak maju secara bersama-sama,” imbuhnya.