
KabarMakassar.com — Kabar gembira kembali hadir dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel), kali ini terkait dengan seaplane atau pesawat amfibi. Diketahui seaplane sendiri merupakan jenis pesawat yang mampu lepas landas serta mendarat di atas air.
Seaplane memainkan peran penting dalam transportasi udara terkhususnya di area yang memiliki banyak perairan seperti sungai, danau juga pantai. Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman menyambut baik rencana seaplane ini. Ditegaskan agar seaplane dapat berjalan secepatnya.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sulsel, Andi Erwin Terwo menyampaikan jika biaya perencanaan Detail Engineering Design atau DED telah disiapkan yang ditetapkan berkisar Rp1,8 Miliar.
“Kemudian anggaran subsidi untuk seaplane juga siap, jadi Pemprov terkait masalah penganggaran subsidi penerbangan seaplane ini telah terakomodir didalamnya,” tukasnya pada Rabu (16/04).
Lebih jauh ia menyampaikan bahwa pihak Pemprov Sulsel akan segera mengunjungi bandara pelatihan di Banyuwangi untuk meninjau pesawat seaplane.
“Kemudian sebagaimana tindaklanjut arahan dari Bapak Menteri termasuk salah satu seaplane yang nanti dijanjikan untuk Sulsel yang berada di Banyuwangi, nanti kita melihat pesawat seaplane itu modelnya bagaimana kalau memang sudah ada persetujuan dari kementerian dalam hal ini muncul kemungkinan nanti akan segera kita bawa pulang pesawatnya,” jelasnya.
“Insya Allah kita berharap bulan ini atau awal bulan Mei. Perintah Pak Gubernur minggu ini. Jadi insya Allah kita akan persiapkan mungkin kita atur waktu untuk kita kunjungan ke Banyuwangi,” tambahnya.
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Utama Makassar, Sahattua P Simatupang mengatakan bahwa Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman, memfasilitasi kebutuhan daerah agar dapat diperhatikan oleh pemerintah pusat melalui perwakilan pemerintah di kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Utama Makassar.
“Perhatian Pak Gubernur itu bagaimana seaplane landing disini. Hasilnya sangat bagus, memang harus diinisiasi dari daerah. Jelas kebutuhannya, jelas omsetnya dan jelas apakah kita bisa terima tau tidak. Nanti kami akan perjuangkan di pusat,” imbuhnya.
Sahattua turut merinci alasan diperlukannya pelabuhan untuk seaplane. Disampaikan bahwa ketika seaplane landing di air maka domain berada di pelabuhan laut dimana hal itu disebut kapal sedangkan saat dia take off maka domain di perhubungan udara.
“Selama ini dari pihak pelabuhan khususnya UPT memang baru kami mengusulkan ini, secara resmi dari kesyahbadaran dan otban. Mudah-mudahan ini dukungan nyata pusat ke daerah. Seperti mottonya Sulsel Terkoneksi,” tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, Program Sulawesi Selatan (Sulsel) Terkoneksi, menjadi salah satu gagasan yang dicetuskan oleh Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman kala menerima kunjungan Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi, di Kantor Gubernur Sulsel, pada Rabu (19/03).
Andi Sudirman memaparkan bahwa program Sulsel Terkoneksi bertujuan untuk memperkuat konektivitas darat, udara, dan laut guna meningkatkan aksesibilitas masyarakat di wilayah Sulsel.
Lebih jauh dijelaskan, untuk udara, pihaknya telah memberikan subsidi penerbangan untuk berbagai rute strategis, misalnya Kendari-Bone, Bone-Makassar, dan Makassar-Kalimantan. Selain itu, terdapat pula rute Baubau-Selayar, Toraja-Manado, hingga Sorowako-Makassar.
“Program ini diharapkan dapat mempermudah mobilitas masyarakat, terutama di daerah terpencil,” ujar Andi Sudirman.
Sedangkan untuk sektor darat, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel telah menginisiasi program Andalan Hati yang menghubungkan terminal-terminal di berbagai daerah.
Diketahui, bantuan dari Damri turut mendukung operasional bus dalam meningkatkan layanan transportasi umum.
“Terdapat program subsidi transportasi darat, seperti Trans Andalan Hati Sulsel untuk umum, Teman Bus, serta Bus Sekolah yang bertujuan untuk memperlancar pergerakan masyarakat di provinsi yang memiliki wilayah luas ini,” terangnya.
Saat ini, Pemprov Sulsel juga tengah mengembangkan layanan Seaplane untuk menghubungkan pulau-pulau yang ada di Sulsel.
“Layanan ini akan sangat bermanfaat bagi masyarakat kepulauan, sekaligus membuka akses menuju destinasi wisata terpencil. Rencananya, pusat pendaratan Seaplane akan ditempatkan di kawasan Center Point of Indonesia agar lebih dekat dengan pusat kota Makassar,” imbuhnya.
Oleh sebab itu, Andi Sudirman berharap Kementerian Perhubungan bisa terus berkoordinasi dengan Pemprov Sulsel dalam mendukung program tersebut.