Yasir Machmud Dorong Pengembangan RS Islam Faisal untuk Masyarakat

2 months ago 38
Yasir Machmud Dorong Pengembangan RS Islam Faisal untuk MasyarakatWakil Wakil Ketua II DPRD Sulawesi Selatan, Yasir Machmud (tengah) bersama mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (dok. Ist)

KabarMakassar.com — Wakil Ketua II DPRD Sulawesi Selatan, Yasir Machmud, menekankan pentingnya perluasan fasilitas kesehatan untuk menjawab kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat.

Hal itu dia ungkapkan usai menghadiri prosesi peletakan batu pertama pembangunan gedung baru Rumah Sakit Islam Faisal, Senin (22/09).

Acara tersebut juga dihadiri oleh mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin, perwakilan Gubernur Sulsel yang diwakili Kepala Dinas Kesehatan, serta jajaran Forkopimda dan sejumlah tokoh masyarakat.

Menurut Yasir, pembangunan gedung baru RS Islam Faisal bukan hanya langkah pengembangan, tetapi juga wujud komitmen dalam memperkuat layanan kesehatan di Sulsel.

“Pembangunan RS Islam Faisal merupakan langkah penting untuk memperkuat layanan kesehatan di Sulawesi Selatan,” ujar Yasir Machmud.

Dia juga menambahkan, kehadiran gedung baru dengan konsep islami akan memberi warna tersendiri dalam pelayanan kesehatan di Makassar dan sekitarnya.

Yasir optimis keberadaan gedung baru ini akan memberikan nilai lebih bagi masyarakat dibandingkan fasilitas yang sudah ada.

“Keberadaan rumah sakit ini akan menjadi tambahan fasilitas kesehatan yang sangat dibutuhkan masyarakat, apalagi dengan konsep islami yang diusung, tentu akan memberi nilai lebih,” tambahnya.

Yasir berharap agar pembangunan tersebut berjalan lancar dan segera rampung, sehingga manfaatnya bisa segera dirasakan masyarakat luas.

“Prosesi peletakan batu pertama ini menandai dimulainya pembangunan RS Islam Faisal yang diharapkan dapat segera terealisasi dan memberi manfaat luas bagi masyarakat Sulsel,” jelasnya.

Diketahui, RS Islam Faisal sendiri pertama kali diresmikan pada 24 September 1980 dan berdiri di atas lahan seluas 44.632 meter persegi dengan luas bangunan awal sekitar 4.400 meter persegi.

Kini, rumah sakit tersebut terus melakukan renovasi dan pengembangan, termasuk pembangunan gedung baru setinggi delapan (8) lantai untuk menambah kapasitas dan meningkatkan mutu pelayanan.

Sementara itu, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Republik Indonesia, Muhammad Jusuf Kalla (JK), dalam sambutannya mengisahkan sejarah awal berdirinya rumah sakit tersebut.

Menurutnya, RS Islam Faisal lahir dari program Sehat Ulama, sebuah inisiatif sosial untuk melayani para ulama yang kala itu banyak menghadapi masalah kesehatan serius.

“Dulu, pendiri rumah sakit ini dimulai dari semangat sosial. Kita berusaha menolong para ulama yang sakit. Namun seiring perkembangan zaman, layanan kesehatan berubah dari semata-mata usaha sosial menjadi bisnis sosial,” ungkap JK.

JK, mengajak seluruh pihak untuk menyiapkan manajemen dan pelayanan yang modern dalam pengelolaan rumah sakit, termasuk RS Islam Faisal Makassar yang kini memasuki tahap pembangunan gedung baru.

Dia menekankan bahwa kemajuan teknologi dan meningkatnya kebutuhan pasien kini menimbulkan persaingan besar di dunia layanan kesehatan.

Karena itu, rumah sakit harus dikelola dengan manajemen bisnis yang kuat, didukung tenaga medis profesional dan peralatan kesehatan modern.

“Perbaikan mutu layanan kesehatan hanya bisa dihadapi dengan sistem manajerial yang baik dan visi yang jauh ke depan. Tidak mungkin lagi kita mengandalkan cara-cara lama,” tegasnya.

JK mencontohkan bagaimana Singapura dan Malaysia, mampu menjadi destinasi utama layanan kesehatan di Asia Tenggara. Menurutnya, kemajuan layanan kesehatan di dua negara tersebut turut disokong bukan hanya dari dokternya, tetapi sistem, manajemen, dan fasilitasnya.

“Itu yang harus kita tiru. Kita harus menyiapkan rumah sakit dengan standar layanan layaknya hotel dan manajemen penerbangan terbaik,” tuturnya.

Sehingga, kata JK, RS Islam Faisal harus memanfaatkan pembangunan gedung barunya sebagai momentum untuk bertransformasi menjadi rumah sakit rujukan modern di Kawasan Indonesia Timur, sekaligus memberikan layanan kesehatan yang setara dengan standar internasional.

“Kesehatan tetap menjadi tujuan utama, tetapi di balik itu harus ada manajemen bisnis yang kuat agar rumah sakit bisa bersaing,” pungkasnya.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news