Bule Sampah Dorong Ekonomi Sirkular untuk Hentikan Siklus Sampah Makassar

20 hours ago 4
Bule Sampah Dorong Ekonomi Sirkular untuk Hentikan Siklus Sampah MakassarAktivis sekaligus konten kreator lingkungan Mr. Benny, yang akrab disapa Bule Sampah saat Menjadi Pembicara di Festival Daur Bumi 2025, (Dok: Sinta KabarMakassar).

KabarMakassar.com — Praktik pembuangan sampah sembarangan dan pembakaran plastik yang masih marak di Makassar menjadi sorotan dalam Festival Daur Bumi 2025 di Gedung Manunggal M. Jusuf, Jumat (12/12).

Aktivis sekaligus konten kreator lingkungan Mr. Benny, yang akrab disapa Bule Sampah, menegaskan bahwa dua perilaku tersebut menjadi sumber utama krisis sampah di perkotaan, termasuk Makassar.

Benny menjelaskan bahwa persoalan utama bukan hanya terjadi di kota besar, tetapi hampir di seluruh wilayah Indonesia. Ia menyebutkan bahwa dari total sekitar 7 juta ton sampah plastik yang dihasilkan setiap tahun, masyarakat masih membakar sedikitnya 1,5 juta ton praktik yang dinilainya sangat berbahaya bagi kesehatan, lingkungan, dan ekonomi jangka panjang.

“Bukan cuma di Makassar, tapi di banyak kota dan kampung di Indonesia, masih banyak orang buang sampah ke sungai, ke laut, atau membakarnya di dekat rumah. Pembakaran dan littering adalah dua masalah terbesar, bukan hanya untuk lingkungan, tapi juga kesehatan dan ekonomi kita,” tegas Benny.

Ia menilai bahwa kesadaran masyarakat masih menjadi tantangan paling besar. Infrastruktur dasar seperti tong sampah dan sistem pengangkutan sudah tersedia di sejumlah titik, meski belum merata. Namun menurutnya, persoalan teknis bukan akar masalah; yang lebih urgent adalah edukasi dan komunikasi yang masih sangat lemah.

“Menurut saya, kita hampir punya cukup infrastruktur. Tapi kebutuhan terbesar yang masih kurang adalah edukasi dan komunikasi. Ini masalah sistemik,” ujarnya.

Benny kemudian menyoroti perlunya pergeseran paradigma dari sekadar membuang dan mengangkut sampah menuju penerapan ekonomi sirkular.

Konsep tersebut menempatkan pengurangan, penggunaan kembali, dan daur ulang sebagai pilar utama agar sampah plastik tidak terus berputar dalam siklus pencemaran.

“Masalah sampah itu bukan sekadar isu lingkungan, tapi soal perubahan perilaku,” kata Benny.

Ia menilai bahwa Makassar memiliki potensi besar untuk menjadi kota pelopor pengelolaan sampah berbasis sirkular, namun kuncinya terletak pada aksi nyata dan komitmen kolektif. Menurutnya, perubahan tidak selalu harus dimulai dari program besar, tetapi dari kebiasaan-kebiasaan sederhana masyarakat.

“Kalau mau perubahan besar, kita mulai dari langkah kecil, tapi konsisten,” ujarnya.

Benny mendorong warga untuk mengurangi konsumsi plastik sekali pakai, membawa tumbler, serta menggiatkan kegiatan seperti clean-up challenge di lingkungan tempat tinggal.

Langkah-langkah kecil ini, menurutnya, dapat menggerakkan lebih banyak komunitas untuk terlibat dalam pengurangan sampah di tingkat akar rumput.

Semakin kompleksnya tantangan sampah di Makassar, ajakan Bule Sampah untuk memperkuat ekonomi sirkular sekaligus mengubah perilaku masyarakat menjadi pesan yang menggema dalam penyelenggaraan Festival Daur Bumi 2025.

“Saya ingin bahwa ajakan ini tidak berhenti pada forum, tetapi terus menjadi gerakan nyata di seluruh sudut kota Makassar,” pungkasnya.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news