Unismuh Gagas Wisata Kesehatan Shinrin Yoku di Kawasan Pacekke Barru

2 months ago 36
Unismuh Gagas Wisata Kesehatan Shinrin Yoku di Kawasan Pacekke BarruPertemuan antara Wakil Bupati Barru dan jajaran Badan Pembina Harian (BPH) Universitas Muhammadiyah Makassar (dok. Ist)

KabarMakassar.com — Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar melalui Badan Pembina Harian (BPH) menggagas pengembangan konsep Shinrin Yoku atau “mandi hutan” di kawasan Pacekke, Kabupaten Barru, sebagai destinasi wisata kesehatan berbasis lingkungan.

Konsep ini mencuat dalam audiensi bersama Pemerintah Kabupaten Barru yang digelar di Ruang Rapat Pimpinan Lantai 5 Kantor Bupati Barru, Senin (22/09).

Ketua BPH Unismuh Makassar, Prof. Gagaring Pagalung, memaparkan bahwa pengembangan terapi hutan ini akan terintegrasi dengan pemanfaatan Hutan Pendidikan seluas 229 hektare yang telah dipercayakan pemerintah pusat kepada Unismuh.

“Hutan ini akan difungsikan sebagai laboratorium penelitian, pusat pembelajaran, sekaligus ruang pemberdayaan masyarakat,” ungkapnya.

Dia menjelaskan bahwa konsep Shinrin Yoku, yang populer di Jepang sebagai terapi pengurangan stres, sangat potensial dikembangkan di kawasan Pacekke.

“Di Jepang, Shinrin Yoku bahkan diresepkan dokter untuk mengurangi stres. Pacekke punya ekosistem yang unik, embung, udara segar, serta jejak sejarah. Semua potensi itu bisa dikemas menjadi wisata kesehatan sekaligus laboratorium pendidikan,” jelasnya.

Menanggapi hal itu, Wakil Bupati Barru, Abustan A. Bintang menyambut baik usulan pengembangan wisata kesehatan tersebut.

Dia menyatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Barru sangat terbuka terhadap inovasi dari dunia akademik.

“Kita terbuka dengan inovasi dari perguruan tinggi, apalagi yang selaras dengan visi daerah: membangun Barru dari potensi dan keunikan lokal. Insya Allah penjajakan ini akan kita tindaklanjuti dalam bentuk MoU dan perjanjian teknis lintas sektor,” ujarnya.

Dia juga menegaskan bahwa pengelolaan kawasan Pacekke dan potensi kehutanan lainnya di Barru akan diarahkan pada prinsip keberlanjutan dan manfaat langsung bagi masyarakat.

“Barru adalah daerah kecil, tapi punya keunikan besar. Kita memiliki potensi tambang, pertanian, perikanan, hingga pariwisata yang unik. Salah satunya hutan mangrove Pulau Pannikiang dan kawasan Pacekke. Ke depan, kami ingin sektor ini dikelola secara berkelanjutan dan bermanfaat langsung bagi masyarakat,” kata Abustan.

Audiensi ini juga membahas rencana kolaborasi lintas sektor, termasuk bidang pertanian dan pemberdayaan masyarakat.

Abustan turut memaparkan program integrated farming system yang tengah dikembangkan, mencakup peternakan ayam rakyat, perkebunan kopi, hingga durian Musangking.

Pertemuan tersebut menghasilkan kesepahaman awal menuju penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Pemkab Barru dan Unismuh Makassar, yang akan diteruskan dalam bentuk Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan melibatkan dinas terkait.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news