Ketua DPD I Golkar Sulsel Taufan Pawe saat Mengikuti Bimtek Anggota DPRD Fraksi Partai Golkar, (Dok: Ist).KabarMakassar.com — Ketua DPD I Partai Golkar Sulawesi Selatan, Taufan Pawe, tampil menonjol dalam ajang Bimbingan Teknis (Bimtek) Anggota DPRD Fraksi Partai Golkar se-Indonesia yang digelar Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar di Hotel Pullman Jakarta, Senin (22/09).
Acara yang dibuka langsung oleh Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, itu dihadiri jajaran pengurus teras DPP, anggota DPR RI, hingga ratusan legislator Golkar dari seluruh provinsi.
Bahlil menegaskan garis besar instruksi partai kader tidak boleh sekadar hadir di ruang sidang.
“Melainkan wajib turun ke lapangan, berbaur dengan rakyat, dan memastikan kehadiran Golkar terasa hingga ke akar rumput,” ujarnya.
Sementara itu, Taufan Pawe (TP) menilai pesan Bahlil tersebut sebagai penegasan arah baru partai, di mana kekuasaan legislatif harus berpijak pada denyut nadi rakyat.
“Ketum meminta kita tidak tampil berlebihan, tapi justru hadir apa adanya di tengah masyarakat. Pesan ini saya tegaskan berulang kali kepada kader Golkar di Sulawesi Selatan. Hanya dengan begitu eksistensi partai bisa terjaga,” ujar mantan Wali Kota Parepare dua periode itu.
Menurutnya, instruksi ini menjadi penting di tengah kompetisi politik yang semakin ketat menjelang pembahasan Anggaran Pokok Daerah (APBD) 2026. Golkar tidak boleh hanya menjadi penonton, melainkan wajib menjadi pengawal utama agar anggaran benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat.
Bukan hanya soal kedekatan dengan rakyat, Taufan menekankan bahwa kader Golkar juga memiliki tanggung jawab mengawal kebijakan nasional. Ia menyebut sejumlah program prioritas Presiden Prabowo Subianto yang menjadi amanat partai: mulai dari Makan Bergizi Gratis, Koperasi Merah Putih, hilirisasi industri, hingga kedaulatan energi dan pangan.
“Semua kader harus menggaungkan program itu di daerah masing-masing. Kita diminta menyuarakan dan memastikan program nasional ini benar-benar sampai di masyarakat,” tegasnya.
Bimtek kali ini, lanjut Taufan, memiliki nilai strategis. Selain menjadi ruang konsolidasi, kegiatan tersebut menjadi sarana penyamaan persepsi menjelang pembahasan APBD 2026.
“Kader Golkar di DPRD harus satu suara dalam memperjuangkan anggaran daerah. Dengan begitu, manfaatnya bisa dirasakan luas oleh masyarakat,” ungkapnya.
Taufan menilai, penyamaan persepsi sangat krusial karena DPRD menjadi garda depan dalam menentukan arah pembangunan daerah. Perbedaan strategi dan kepentingan bisa melemahkan posisi partai jika tidak dikonsolidasikan sejak dini.
Sebagai Ketua DPD I Golkar Sulsel, Taufan membawa beban politik tersendiri. Sulawesi Selatan dikenal sebagai salah satu basis suara terbesar Golkar di Indonesia Timur. Ia menegaskan bahwa Sulsel harus menjadi contoh dalam mengawal program nasional sekaligus menjaga kepercayaan rakyat.
“Kalau kader Golkar di Sulsel bisa tampil kompak dan hadir bersama rakyat, maka itu akan menjadi tolok ukur bagi daerah lain. Ini bukan hanya soal menjaga suara partai, tapi soal pengabdian nyata,” Pungkasnya.

















































