Bimtek sekaligus Menyusun Renstra di Kabupaten Gowa, (Dok: Ist).KabarMakassar.com — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa mulai memacu transformasi ekonomi daerah melalui penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Green Economy 2025–2029.
Upaya ini ditandai dengan pelaksanaan Bimbingan Teknis (Bimtek) yang digelar Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Gowa dan diikuti oleh 22 Organisasi Perangkat Daerah (OPD), di Hotel Wthree Style Makassar, Rabu (10/12).
Sekretaris Daerah Kabupaten Gowa, Andy Azis Peter, yang membuka kegiatan tersebut menegaskan bahwa ekonomi hijau kini menjadi kebutuhan strategis untuk menghadapi tantangan pembangunan modern.
Ia menyebut model pertumbuhan ekonomi konvensional tidak lagi mampu menjawab persoalan ketimpangan akses ekonomi, degradasi sumber daya alam, dan keterbatasan kualitas SDM.
“Ekonomi hijau bukan sekadar isu lingkungan, melainkan strategi ekonomi baru. Ini adalah cara pandang yang menempatkan efisiensi sumber daya, energi bersih, dan inovasi teknologi sebagai pendorong utama penciptaan lapangan kerja, peningkatan investasi, dan pengurangan risiko iklim,” ujarnya.
Menurut Andy, Renstra Ekonomi Hijau 2025–2029 harus memuat arah kebijakan yang konkret dan terukur. Ia mencontohkan beberapa pilar yang harus menjadi fokus, seperti penguatan ekosistem energi bersih, modernisasi sektor pertanian dengan pendekatan ramah lingkungan, serta pengelolaan ruang dan sumber daya alam yang lebih terintegrasi.
Selain itu, ia menekankan pentingnya menetapkan indikator kinerja yang jelas, strategi pendanaan hijau, pemanfaatan digitalisasi, serta kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, akademisi, dan masyarakat.
“Dengan perencanaan ekonomi hijau yang matang, kita dapat memastikan pembangunan Kabupaten Gowa selaras dengan tuntutan modernisasi industri dan pertanian,” tambahnya.
Andy juga berharap Renstra Green Economy menjadi peta jalan pembangunan lima tahun ke depan, bukan hanya dokumen administratif.
“Fokus pembangunan ke depan bukan lagi seberapa besar potensi yang dimiliki daerah, tetapi seberapa besar potensi itu dapat dikonversi menjadi nilai tambah bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Perekonomian, SDA Infrastruktur dan Kewilayahan Bappeda Gowa, Nur Inzana Gaus, menyampaikan bahwa bimtek ini dirancang untuk meningkatkan kapasitas perencana dalam memahami prinsip dan penerapan ekonomi hijau.
“Kegiatan ini bertujuan menyelaraskan dokumen renstra OPD dengan arah kebijakan green economy daerah serta menghasilkan draft kerangka Renstra Green Economy 2025–2029,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa seluruh 22 OPD terkait yang hadir merupakan sektor strategis yang berperan langsung dalam penguatan ekonomi daerah.
“Output yang ingin dicapai adalah tersedianya draft Renstra Green Economy sektor ekonomi dan SDM perencana yang kompeten dalam pengarusutamaan ekonomi hijau,” Pungkasnya.

















































