Musrenbang RPJMD 2025-2029, Bantul Fokus Pada Penguatan Keberagaman dan Budaya Istimewa

4 hours ago 3

Musrenbang RPJMD 2025-2029, Bantul Fokus Pada Penguatan Keberagaman dan Budaya Istimewa Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih saat membuka Musrenbang RPJMD 20252029 pada Senin (5/5/2025) di Kompleks Parasamya Pemkab Bantul. - Harian Jogja/Yosef Leon.

Harianjogja.com, BANTUL—Pemerintah Kabupaten Bantul menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029 pada Senin (5/5/2025). Forum ini menjadi langkah awal penyusunan arah pembangunan lima tahun pertama dari target pembangunan jangka panjang hingga 2050.

Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih mengatakan, pentingnya penguatan fondasi transformasi sebagai tema utama. "Tahapan awal ini menjadi landasan transformasi jangka panjang. Kami fokus pada penguatan keberagaman, keistimewaan, dan budaya. Ini adalah hal yang tak boleh lepas dari Bantul," ujarnya.

BACA JUGA: Musrenbang RPJMD Gunungkidul Fokus pada Penguatan Sektor Unggulan hingga Pemberdayaan

Menurutnya, agama dan budaya bukan sekadar nilai, tetapi bisa menjadi instrumen pembangunan, termasuk dalam berbagai isu seperti ketertiban dan pengelolaan sampah. "Jika kehilangan keberagaman, berarti kita kehilangan keyakinan. Kalau budaya istimewa hilang, identitas juga ikut hilang," kata Halim.

Lima misi dan 20 program unggulan disiapkan sebagai penjabaran visi Kabupaten Bantul 2025–2029: Maju, Kuat, dan Sejahtera dalam Bingkai Keberagaman dan Budaya Istimewa.

Beberapa isu strategis yang dihadapi Bantul ke depan antara lain tingginya angka kemiskinan, ketimpangan pendapatan, meningkatnya pengangguran akibat dampak perang dagang, penyusutan lahan sawah, risiko bencana, penguatan infrastruktur, hingga desentralisasi sampah serta pengembangan kawasan selatan.

BACA JUGA: Pemkab Bantul Genjot Pembangunan Infrastruktur Perdesaan untuk Tingkatkan Kesejahteraan

Sekretaris Bapperida Bantul, Novi Astuti menyampaikan, penyusunan RPJMD telah dimulai sejak pelantikan kepala daerah pada 20 Februari 2025 lalu. "RPJMD ini disusun berdasarkan visi-misi kepala daerah terpilih, dan kini memasuki tahapan finalisasi," kata Novi.

Adapun tahapan penyusunan dimulai dengan forum konsultasi publik RPJMD, konsultasi dengan Gubernur DIY, sinkronisasi target lima indikator ekonomi makro (IPM, Rasio Gini, LPE, TPT, Kemiskinan) serta Musrenbang RPJMD Kabupaten Bantul. "Besar harapan kami agar forum ini mampu memperoleh masukan yang sesuai dengan kondisi dan potensi untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera," pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news