30 Orang Lintas Profesi Belajar Public Speaking Harian Jogja

6 hours ago 3

30 Orang Lintas Profesi Belajar Public Speaking Harian Jogja Wijil Rachmadhani saat memberikan materi di acara Pelatihan Public Speaking Profesional di Hotel Hom Premiere Timoho Jogja, Senin (5/5/2025). - Harian Jogja - Sirojul Khafid

JOGJA—Sebanyak 30 orang dari lintas profesi belajar menjadi public speaker profesional. Acara yang diinisiasi oleh Harian Jogja ini berlangsung di Hotel @Hom Premiere Timoho Jogja, Senin (5/5/2025).

Terdapat tiga pemateri dari profesional yang membawakan materinya masing-masing. Wijil Rachmadhani berbagi materi menjadi moderator serta pembawa acara atau master of ceremony (MC) formal. Ada pula Gundhissos yang berbagi ilmu menjadi MC semi formal. Terakhir, Alit Jabang Bayi memberikan materi tentang MC Hiburan. Selama pelatihan, 40% berupa pemaparan materi, dan 60% praktik.

Wijil Rachmadhani mengawali sesinya dengan bercerita awal menjadi public speaker. Saat kecil, dia sering menjadi MC halal bihalal di acara keluarga besarnya. Berlanjut saat sekolah dan kuliah, Wijil banyak terlibat dalam acara dengan tugas yang sama. Perlahan, karier MC-nya semakin naik hingga saat ini.

Baik sebagai moderator, MC, atau lainnya, semua bisa berada dalam naungan public speaking. Menurut Wijil, skill public speaking tidak hanya untuk pekerjaan profesional seperti MC, kegiatan sehari-hari juga membutuhkan kemampuan tersebut.

"Public speaking banyak gunanya, misalnya memecahkan masalah di sekolah, bagaimana misalnya guru menjelaskan masalah anak ke orang tuanya. Bisa juga untuk menghadapi masalah di dunia kerja, sama pasangan pun, misal ada hal yang enggak seiring-sejalan, gimana mau dimengerti tapi enggak mau ngomong? Semua basic-nya di komunikasi," kata Wijil.

Wijil berbagi ilmu public speaking mulai dari mempersiapkan, melaksanakan, hingga evaluasi. Dia juga menekankan pentingnya mengelola rasa cemas saat hendak mengisi acara tertentu. Tidak lupa, Wijil berbagi cara untuk memaksimalkan skill public speaking. Beberapa di antaranya seperti persiapan berupa latihan, mencari pengalaman, berani mencoba, memperbaiki teknik suara, artikulasi, hingga ekspresi.

"Kalau misalnya lagi jadi MC [atau berbincang dengan orang] dan ngerasa gerogi banget, bisa lihat kening atau ubun-ubunnya. Maksimalkan juga gerakan tubuh, agar ada sentuhan yang berbeda," katanya.

Di akhir sesi, Wijil mendampingi para peserta untuk praktik vokal, relaksasi tubuh, melatih ekspresi muka, hingga menjaga pita suara. Terdapat pula praktik pembacaan skrip MC. Menutup pemaparannya, Wijil mengatakan bahwa selalu ada yang pertama dalam hidup, termasuk menjadi MC atau kegiatan public speaking lainnya. Dia berpesan pada para peserta yang berlatar belakang beragam ini, untuk terus berlatih dan mencoba.

Para peserta berasal dari ragam profesi, seperti marketing, protokoler pemerintahan, penari, bisnis wedding, pengajar, ketua organisasi masyarakat, freelance, frontliner office, pengisi materi di kantor, perangkat daerah, hingga psikolog. Mereka berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DIY.

Salah satu peserta dari Jawa Timur, Linda, mengatakan ingin melatih komunikasi dengan banyak orang. Dia seringkali susah mengatur nafas saat berbicara di depan umum. "Padahal materinya sudah ada, penasaran apa sih tipsnya untuk berkomunikasi dengan bagus," katanya. "Narasumbernya juga sering banget aku lihat di acara konser dan lain-lain, jadi lebih pengen tahu gimana menjadi seorang MC."

General Manager Hotel @Hom Premiere Timoho Jogja, Irene Indri Dewi Astuti, berharap pelatihan public speaking yang berlangsung di hotelnya, bisa bermanfaat bagi para peserta. "Semoga ilmu yang diberikan narasumber bisa memberikan manfaat dan kemajuan bagi karier temen-temen semua," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news