Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin (dok. Syamsi/Kabar Makassar)KabarMakassar.com — Pemerintah Kota Makassar menaruh harapan besar pada keberadaan Koperasi Merah Putih yang telah hadir di seluruh kelurahan sebagai bagian dari program Asta Cita Presiden. Kehadiran koperasi ini diyakini akan menjadi salah satu motor penggerak perekonomian masyarakat perkotaan.
Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin menyebut, koperasi di Kota Makassar telah terbentuk di 153 kelurahan. Hal ini disambut baik karena turut berdampak pada penyerapan tenaga kerja.
“Kami telah menyelesaikan di seluruh kelurahan sudah hadir koperasi merah putih sebagai program asta cita dari presiden, tentu kita berharap hadirnya koperasi memberikan dampak yang sangat baik khususnya masyarakat yang ada di kota Makassar ini. Karena hadirnya koperasi ini akan merespon yang namanya tenaga kerja yang ada di wilayah kita,” ucap Munafri saat menyampaikan sambutan selamat datang kepada Sekretaris Menteri Koperasi Ahmad Zabadi dalam rapat koordinasi regional koperasi desa/kelurahan merah putih di Kantor Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Selasa (23/09).
Munafri menegaskan, pihaknya membutuhkan dukungan pemerintah pusat agar keberadaan koperasi berjalan sesuai harapan. Dia menilai arahan langsung dari Kementerian Koperasi akan menjadi landasan penting dalam pengelolaan koperasi ke depan.
“Kami sangat berharap dari Sekretaris Menteri Koperasi terus memberikan arahan sehingga koperasi merah putih di Makassar bisa berjalan baik sesuai apa yang diinginkan, dan kita harap ini bisa menjadi salah satu urat nadi perekonomian di Makassar,” ujarnya.
Menurut Munafri, karakteristik masyarakat Makassar berbeda dengan daerah lain. Dengan jumlah penduduk mencapai 1,4 juta jiwa, sebagian besar penghidupan masyarakat bergantung pada perdagangan barang dan jasa.
“Makassar ini penduduknya kurang lebih 1,4 juta jiwa, dan rata-rata kehidupan masyarakat ini disupport oleh kegiatan perdagangan barang dan jasa. Kami tidak punya sumber daya alam banyak, tapi kami punya lokasi strategis yang baik,” tuturnya.
Posisi Makassar yang strategis sebagai pintu gerbang Indonesia timur disebut Munafri harus dimanfaatkan lebih maksimal. Dia menginginkan Makassar tidak hanya menjadi tempat transit, melainkan juga destinasi yang mampu mendorong aktivitas ekonomi lebih besar.
“Kami menjadi pintu gerbang Indonesia timur yang hari ini kami bercita-cita tidak hanya menjadi pintu gerbang Indonesia timur tapi makassar harus jadi living room Indonesia timur sehingga orang yang datang tidak hanya transit tapi bisa tinggal sedikit lebih lama dan lebih banyak buang uang di kota Makassar,” jelasnya.
Lebih jauh, Munafri mengatakan Pemkot Makassar sedang membangun sistem yang memungkinkan warga Indonesia timur tidak lagi harus menuju Jakarta untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Dia menilai Makassar bisa menjadi pusat pelayanan yang lengkap.
Munafri menekankan, pembangunan infrastruktur pendidikan dan kesehatan akan menjadi penguat peran Makassar sebagai simpul aktivitas kawasan timur Indonesia.
Dengan begitu, keberadaan Koperasi Merah Putih dan ekosistem ekonomi lain di kota ini dapat bergerak secara terpadu untuk memperluas kesejahteraan masyarakat
“Kami membangun sistem sehingga saudara kita yang ada di timur Indonesia tidak harus ke Jakarta, cukup sampai di Makassar sehingga kami sangat concern menyiapkan baik infrastruktur, Baik infrastruktur pendidikan maupun infrastruktur kesehatan,” pungkas Munafri.

















































