Danny Pomanto Sentil Dukungan Pemda di Pembukaan F8 Makassar

2 months ago 29
Danny Pomanto Sentil Dukungan Pemda di Pembukaan F8 MakassarPembukaan Makassar International Eight Festival & Forum (F8) 2025 (Dok: Sinta Kabar Makassar).

KabarMakassar.com – Pembukaan Makassar International Eight Festival & Forum (F8) 2025 terasa berbeda dari biasanya. Jika dulu selalu berpusat di Anjungan Pantai Losari, tahun ini panggung utama festival bergengsi itu berpindah di Trans Studio Mall (TSM) Makassar.

Pergantian lokasi tersebut menjadi perhatian. Pendiri F8, Mohammad Ramdhan ‘Danny’ Pomanto, dalam sambutannya menyinggung bahwa dukungan terhadap ajang ini kini lebih banyak datang langsung dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), bukan dari tingkat kota maupun provinsi.

“Biasanya dukungan itu bertingkat, kota dulu, lalu provinsi, baru pusat. Tapi hebatnya F8 ini, langsung pusat yang turun tangan. Terima kasih Ibu Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar) Ni Lhu Puspa, ini luar biasa sekali,” ujar Danny, Rabu (24/09) malam.

Pernyataan tersebut mengisyaratkan adanya kerinduan akan sinergi lokal yang dulu begitu kuat. Sebab, F8 selama delapan tahun terakhir bukan hanya mengangkat nama Makassar, tetapi juga menjadi wajah pariwisata Sulawesi Selatan di kancah nasional bahkan internasional.

Sejak pertama kali digelar pada 2016, Losari menjadi ikon yang melekat dengan F8. Perpindahan ke TSM menimbulkan tanda tanya di kalangan publik. Apakah Makassar kehilangan sedikit nuansa maritimnya?

Danny menyebut pemindahan lokasi ini semata bentuk adaptasi. Ia bahkan berharap ke depan bisa menghadirkan arena permanen agar F8 tidak lagi berpindah-pindah.

“Doakan kami sehat. Saya ingin ada arena tetap F8, supaya tidak lagi mengungsi. Apapun tempatnya, bisa kita sulap, tapi akan lebih baik jika ada rumah yang permanen,” ucapnya.

Dalam kesempatan itu, Danny menegaskan bahwa F8 bukanlah sekadar panggung hiburan. Festival ini lahir dari janji dan tekad untuk memajukan Makassar melalui kreativitas, budaya, dan pariwisata.

“Mestinya di sini tidak ada politik. Yang ada di sini adalah bagaimana kita memajukan Makassar. F8 sudah melahirkan banyak hal, dari Batik Makassar yaitu Batik Lontara, hingga pembuatan kapal secara langsung,” jelas mantan wali kota dua periode itu.

F8 seakan berjalan sendirian di kampung halamannya. Danny tetap menaruh apresiasi tinggi kepada Kemenparekraf yang tidak membiarkan F8 ‘yatim piatu’, namun harapannya jelas, ada keterlibatan lebih besar dari pemerintah daerah.

“Kami bersyukur Ibu Menteri dan Ibu Wamen selalu mendukung kami. Jadi kami tidak yatim piatu. Masih ada ayah-ibu di pusat,” kata Danny.

Selama delapan tahun, F8 telah menorehkan prestasi membanggakan, empat kali berturut-turut masuk Top 10 Kharisma Event Nusantara (KEN) dan dua kali meraih predikat Wonderful Indonesia Top KEN. Dengan capaian itu, wajar bila festival ini dipandang sebagai warisan bersama yang patut dijaga.

“Pelaut ulung itu lahir dari ombak tsunami, bukan dari ombak kecil. Begitu pula F8, ia lahir dari tantangan dan terus memberi sumbangsih bagi kota dan bangsa,” pungkas Danny Pomanto.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news