Undip Temukan Peserta UTBK 2025 Melakukan Kecurangan, Begini Modusnya

6 hours ago 4

Undip Temukan Peserta UTBK 2025 Melakukan Kecurangan, Begini Modusnya Sejumlah peserta mengikuti pelaksanaan UTBK hari pertama di UGM, Senin (12/4 - 2021)/Dokumentasi Istimewa

Harianjogja.com, SEMARANG—Seorang peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer - Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK SNBT) di Universitas Diponegoro Semarang diduga akan melakukan kecurangan.

Menurut Wakil Rektor I Undip Prof. Heru Susanto, temuan dugaan kecurangan itu terjadi pada pelaksanaan UTBK 2025 pada Minggu (27/4/2025) lalu. Undip merupakan salah satu pusat UTBK yang pelaksanaannya serentak di seluruh perguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia.

UTBK Undip tahun 2025 berlangsung dalam satu gelombang, mulai tanggal 23 April hingga 3 Mei 2025. "Jadi, setiap peserta sebelum masuk ruangan dilakukan tes dengan 'metal detector' yang merupakan standar nasional. Ditemukan di salah satu peserta ada 'metal', peralatan yang diduga akan digunakan (berbuat curang, red.)," katanya, Rabu (30/4/2025)

BACA JUGA: Dugaan Kecurangan UTBK-SNBT 2025, Begini Kata Panitia SNPMB

Ia mengatakan bahwa peralatan tersebut ditemukan di bagian kepala peserta perempuan yang ditutup dengan kerudung, di antaranya berupa kamera, ponsel, dan alat komunikasi.

Menurut dia, peserta yang diduga akan melakukan kecurangan itu kemudian tidak diperkenankan mengikuti UTBK, mengingat peralatan tersebut ditemukan sebelum ujian dimulai.

"Ya, tentunya pemeriksaan itu kan tidak bisa berlangsung secepat itu, tergantung respons pesertanya. Misalnya, ketika ditanya ada yang langsung menjawab (mengaku, red.). Poin pentingnya, yang bersangkutan kan memang sudah punya itikad tidak baik," katanya.

Seandainya yang bersangkutan tetap mengikuti ujian, lanjut dia, tetapi kemudian terkonfirmasi bahwa akan melakukan upaya kecurangan tetap saja tidak akan lulus.

"Jadi sudah ada upaya untuk melakukan kecurangan. Karena memang peralatannya lengkap sih, peralatan yang dia bawa itu," katanya.

Biasanya, kata dia, ada dua kemungkinan motif pelaku berbuat curang di ujian, yakni pertama hanya sekadar merekam soal dengan tujuan tertentu, tetapi tidak melibatkan pihak lain untuk membantu mengerjakan.

"Yang kedua adalah memang untuk mendapatkan bantuan pengerjaan. Dari data yang kami temukan kemarin memang ada komunikasi karena ada alat komunikasinya. Ada 'handphone', kemudian ada alat yang ditaruh di telinga sangat kecil begitu," katanya.

Berkaitan dengan temuan itu, kata dia, pihaknya melalui Panitia UTBK Undip melaporkan kepada Panitia UTBK Pusat melalui berita acara klarifikasi dan pemeriksaan.

"Berita acara klarifikasi, berita acara pemeriksaan, dan bukti kami kirimkan ke Panitia Pusat UTBK di kementerian. Kami selalu 'update'. 'Chase' kecurangan kan tidak hanya terjadi di Undip," katanya.

Sebelumnya, Panitia SNPMB 2025 mencatat setidaknya 50 orang pelaku kecurangan, serta 10 orang joki dalam enam hari pelaksanaan UTBK 2025.

"Jumlah peserta yang terlibat kurang lebih 50, jumlah jokinya kurang lebih 10 keterlibatan," kata Ketua Tim Penanggungjawab Panitia SNPMB 2025 Eduart Wolok dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa.

Modus kecurangan yang terjadi beragam, mulai dari pemasangan alat bantu seperti pemasangan kamera di kacamata, mikrofon dan pengeras suara di alat bantu dengar, hingga penggunaan perangkat lunak melalui aplikasi rekaman layar hingga penggunaan aplikasi pengendali jarak jauh atau remote desktop di komputer yang digunakan oleh para peserta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news