
KabarMakassar.com — Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025, Rappo Indonesia sebagai usaha sosial yang berfokus pada daur ulang sampah melaksanakan program Zero Waste Warriors di Kelurahan Untia, Kecamatan Biringkanaya Makassar, Kamis (12/06).
Program ini menggandeng PT PLN (Persero) UIP Sulawesi, pemerintah, serta komunitas untuk mengajak warga Kelurahan Untia mengurangi sampah plastik serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pelestarian lingkungan.
CEO Rappo Indonesia, Akmal Idrus menjelaskan pihaknya berkomitmen untuk terus mengelola sampah menjadi bernilai ekonomis.
Dengan adanya program tersebut, warga diharap mampu mengurangi sampah plastik dengan cara mengelolanya kembali.
Sebab, kata Akmal, Rappo Indonesia telah memberdayakan lebih dari 80 persen perempuan, baik dari sisi panitia maupun proses produksi daur ulang sampah.
“Sejak awal kami memang fokus memberdayakan perempuan. Di Rappo, mayoritas pekerja adalah perempuan, terutama di bagian produksi,” tukasnya.
Lebih lanjut ia mengungkapkan jika Rappo mampu memproduksi lebih dari 2 ribu produk daur ulang setiap bulan dari sekitar 30 jenis, termasuk tote bag yang menjadi produk paling diminati.
Rentang harga produk-produk tersebut berada di kisaran Rp49.000 sampai dengan Rp500.000.
Harga yang ditawarkan tersebut bervariasi, sesuai dengan jenis dan ukuran produk dari Rappo Indonesia.
“Produk kami kini tidak hanya dijual di Indonesia, tapi juga sudah masuk pasar internasional seperti Malaysia, Vietnam, dan Singapura,” paparnya.
“Di dalam negeri, kami punya store di Jakarta, Surabaya, Bali, dan Makassar,” sambungnya.
Ia menuturkan, jika saat ini, Rappo telah berhasil mendaur ulang hingga satu ton sampah plastik setiap bulannya.
Selain memproduksi tas, Rappo kini juga mulai mengembangkan produk furniture dari bahan plastik daur ulang untuk meningkatkan dampak lingkungan yang lebih besar.
Diketahui, sampah yang digunakan oleh Rappo berasal dari berbagai sumber, antara lain kerjasama dengan usaha laundry, bank sampah, masyarakat sekitar, serta start up penyedia biji plastik daur ulang.
Hal tersebut menunjukkan model bisnis sirkular Rappo yang terintegrasi dengan komunitas lokal.
Sementara itu, General Manager PLN UIP Sulawesi, Wisnu Kuntjoro Adi menyampaikan bahwa kegiatan yang diinisiasi Rappo Indonesia bersama PLN merupakan implementasi nyata komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan lingkungan.
Mereka telah menempatkan empat dropbox untuk pengumpulan sampah botol plastik di berbagai titik.
“Sampah ini nantinya akan dipilah dan diolah oleh mitra kami, salah satunya Rappo Indonesia,” terangnya.
Wisnu menambahkan, rangkaian kegiatan yang dilakukan juga mencakup aksi bersih-bersih dan aksi hijau yang melibatkan ratusan relawan dari PLN dan masyarakat setempat.
Aksi ini, ujar Wisnu, diharapkan mampu menginspirasi publik untuk lebih peduli terhadap pengelolaan sampah dan menjaga kebersihan lingkungan secara berkelanjutan.
Lurah Untia, Mulyadi Setiawan turut mengapresiasi kehadiran Rappo sebagai solusi nyata dalam pengelolaan sampah di wilayahnya.
“Rappo bukan hanya membantu mengurangi sampah plastik, tapi juga menciptakan lapangan kerja bagi warga Untia,” imbuhnya.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Makassar, Ferdi Mochtar, menilai pendekatan kolaboratif seperti ini mampu menjadi langkah efektif dalam mengendalikan limbah plastik.
Ia menyebut program ini sebagai edukasi praktis tentang pemilahan dan pengelolaan sampah.