KabarMakassar.com — Kondisi memprihatinkan Lapangan Karebosi, ikon ruang terbuka publik di jantung Kota Makassar, menuai sorotan tajam dari Sekertaris Komisi D DPRD Makassar, dr. Fahrizal Arrahman Husain.
Ia menyayangkan terbengkalainya fungsi utama lapangan yang dahulu menjadi tempat favorit warga, khususnya para lansia, untuk berolahraga ringan dan bersosialisasi.
“Dulu Karebosi adalah lapangan yang bagus, digunakan untuk jogging atau jalan santai, terutama oleh orang-orang tua. Sekarang lintasannya rusak dan tidak bisa dipakai lagi. Sayang sekali, lapangan ini malah terabaikan,” ujar sekertaris Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu, Sabtu (14/6).
Menurutnya, perhatian terhadap pembenahan Lapangan Karebosi harus masuk dalam prioritas pembahasan anggaran, baik di Badan Anggaran (Banggar) DPRD maupun dalam pembahasan APBD Perubahan mendatang. Fokus utama adalah perbaikan lintasan jogging yang rusak dan tak lagi layak pakai, agar fungsi ruang publik ini bisa segera dipulihkan.
“Ini menyangkut hak masyarakat atas ruang terbuka yang sehat dan aman. Terlebih lansia, mereka sangat membutuhkan fasilitas seperti ini untuk menjaga kebugaran tanpa harus ke tempat tertutup,” lanjutnya.
Fahrizal juga mengkritik keras Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Makassar yang dianggap lalai dalam mengawal proyek rehabilitasi Karebosi. Ia mengungkapkan bahwa persoalan bermula dari proses tender yang longgar, hingga menyebabkan kontraktor pemenang proyek gagal melanjutkan pekerjaan akibat kekurangan modal.
“Kontrak kemarin bermasalah. Jaminan dari pemenang tender terlalu mudah diberikan, akhirnya mereka tidak sanggup melanjutkan pengerjaan karena sudah tidak punya biaya,” ungkapnya.
Akibat kegagalan pelaksanaan tersebut, proyek pembenahan terhenti, sementara masyarakat kehilangan akses terhadap salah satu fasilitas olahraga dan interaksi sosial paling vital di kota ini. Fahrizal menilai bahwa lemahnya proses seleksi dan pengawasan adalah akar dari persoalan yang harus segera dievaluasi secara menyeluruh.
Ia pun mendesak agar proses lelang proyek ke depan, termasuk untuk kelanjutan rehabilitasi Karebosi, dilaksanakan dengan ketat dan akuntabel. Menurutnya, jaminan bank sebagai syarat pemenangan proyek harus benar-benar disertai dengan verifikasi kemampuan pelaksanaan, bukan hanya formalitas administratif.
“Kami beri peringatan agar proses lelang berikutnya diperbaiki. Jangan lagi asal jaminan bank tanpa kejelasan kemampuan realisasinya,” tegas Fahrizal.
Ia optimistis, apabila proses pengadaan dibenahi dan anggaran dialokasikan dengan serius, Lapangan Karebosi dapat kembali difungsikan optimal sebagai pusat aktivitas masyarakat. Tak hanya untuk olahraga, tetapi juga sebagai ruang inklusif yang menghidupkan interaksi sosial warga dari berbagai usia dan latar belakang.
Sebagai ruang terbuka hijau strategis di tengah kota, Lapangan Karebosi selama ini dikenal menjadi lokasi senam pagi, komunitas olahraga, hingga ajang pertunjukan kebudayaan. Kini, publik menanti langkah konkret Pemkot Makassar agar lapangan legendaris ini kembali hidup dan bisa dinikmati semua kalangan.
Sebelumnya, Kawasan Lapangan Karebosi yang dulunya menjadi ikon olahraga masyarakat Kota Makassar kini berada dalam kondisi memprihatinkan. Fasilitas yang semestinya menjadi ruang publik sehat itu justru tampak terbengkalai dan tidak jelas peruntukannya.
Hal ini memicu keprihatinan Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi tersebut pada Senin (09/06), usai melakukan sidak di Kecamatan Tallo.
Dalam tinjauannya, Munafri yang akrab disapa Appi mengajak Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Makassar, H. Ismail, untuk melihat langsung kondisi lapangan. Munafri mengenang masa-masa ketika dirinya masih bekerja di sekitar kawasan tersebut, di mana Lapangan Karebosi menjadi pusat aktivitas olahraga warga dari berbagai kalangan.
“Dulu waktu saya kerja di sekitar perusahaan sini, tempat ini jadi sarana olahraga. Tapi sekarang, mau dibilang taman bukan, hutan juga bukan,” ucap Munafri.
Kondisi ini membuat Pemerintah Kota Makassar bertekad melakukan pembenahan menyeluruh. Munafri menegaskan, pihaknya akan melibatkan KONI Makassar dalam proses perencanaan ulang, mulai dari desain hingga pelaksanaan revitalisasi fasilitas olahraga.
“Hari ini saya mengajak Ketua KONI Kota Makassar ke sini melihat langsung kondisinya. Banyak hal yang akan kami lakukan bersama. Ini tidak bisa dibiarkan,” jelasnya.
Menurut Munafri, desain ulang kawasan akan difokuskan pada pengembalian fungsi utama lapangan sebagai pusat olahraga masyarakat, dengan memperhatikan kebutuhan saat ini dan masa depan. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas instansi agar penataan ulang tidak hanya bersifat tambal sulam, melainkan menjadi solusi jangka panjang.
“Lewat desain akan kita bangun ulang. Semoga berjalan dengan baik, supaya bisa dimanfaatkan kembali oleh masyarakat Kota Makassar dalam aktivitas olahraga,” tambahnya.
Tak hanya soal fasilitas olahraga, Appi juga menyoroti kondisi pedestrian atau jalur pejalan kaki di sekitar kawasan Karebosi. Trotoar yang semestinya menjadi akses aman dan nyaman bagi warga yang datang berolahraga kini kondisinya dinilai buruk dan tidak layak pakai.
“Pedestrian juga akan kita benahi, karena kondisinya sekarang memang butuh perhatian. Ini penting supaya masyarakat yang datang olahraga bisa merasa nyaman dan aman,” tegasnya.