Perseteruan Donald Trump Vs Elon Musk Makin Panas dan Saling Mengancam

11 hours ago 5

Harianjogja.com, JAKARTA–Keretakan hubungan Donald Trump dengan Elon Musk semakin terlihat setelah Presiden Amerika itu menegaskan tidak memiliki rencana untuk berbicara dengan pendiri SpaceX dan Tesla itu.

Awal mula perselisihan antara Trump dan Musk terjadi setelah pemilik media sosial X itu menolak rancangan undang-undang pemotongan pajak versi Partai Republik.

Baik Trump maupun Musk pun terlibat dalam konflik terbuka yang berpotensi berdampak luas pada politik nasional dan pasar keuangan.

BACA JUGA: Berseteru dengan Donald Trump, Elon Musk Kehilangan Rp141 Triliun

Berbicara di dalam pesawat Air Force One, Trump tampak santai menanggapi pertanyaan soal Musk. “Saya harap dia sukses dengan Tesla,” katanya. Namun, ia menambahkan bahwa seluruh kontrak Musk dengan pemerintah federal akan ditinjau ulang.

“Itu jumlah uang yang sangat besar,” ujar Trump.

Seorang pejabat Gedung Putih bahkan mengungkapkan bahwa Trump kemungkinan akan menyingkirkan Tesla Model S merah miliknya yang baru dibeli pada Maret lalu, usai memamerkan mobil buatan Musk itu di halaman Gedung Putih.

Sementara itu, Musk tak tinggal diam. Lewat platform media sosial X, ia menggencarkan kritik terhadap RUU pajak dan belanja yang digagas Trump, menyebutnya akan menambah utang negara hingga US$2,4 triliun.

Elon Musk Kehilangan Rp551 Triliun di Tengah Pertikaian dengan Trump Ia juga menggema pernyataan bahwa RUU tersebut akan merugikan Partai Republik secara politik.

Musk bahkan menyerukan pembentukan partai politik baru yang mewakili mayoritas masyarakat AS yang tak terwakili dua partai besar.

Pernyataan Gedung Putih ini muncul sehari setelah Trump dan Musk saling serang secara terbuka—sebuah akhir dramatis dari hubungan strategis yang selama ini saling menguntungkan.

Saham Tesla sempat terjun bebas pada Kamis lalu, anjlok 14% dan kehilangan nilai sebesar US$150 miliar, mencetak rekor penurunan harian terbesar dalam sejarah perusahaan.

Di tengah diamnya para sekutu Musk, investor James Fishback menjadi satu-satunya yang angkat suara. Ia mendesak Musk untuk meminta maaf. “Presiden Trump menunjukkan kebesaran hati dan kesabaran, sementara sikap Elon sungguh mengecewakan,” ujarnya.

Musk, yang tahun lalu menggelontorkan hampir US$300 juta untuk kampanye politik, merupakan donatur utama kampanye presiden Trump 2024.

Ia juga sempat dipercaya memimpin inisiatif untuk merampingkan birokrasi dan memangkas belanja federal. Namun, hasilnya jauh dari target: pemangkasan belanja hanya setara setengah persen dari total anggaran.

Kini, usai menyebut RUU Trump sebagai "abominasi menjijikkan", oposisi Musk menjadi batu sandungan serius di Kongres, di mana Partai Republik hanya memiliki mayoritas tipis. RUU yang lolos di DPR bulan lalu kini ditinjau ulang di Senat.

Ketua DPR Mike Johnson mengatakan ia terus berkomunikasi dengan Musk dan berharap perseteruan tak berlarut. “Saya tak ikut campur soal bagaimana cara membangun roket, jadi saya harap dia juga tak ikut campur soal cara membuat UU,” ujarnya kepada CNBC International.

Namun Trump akhirnya angkat bicara, menyatakan “sangat kecewa” pada Musk. Musk membalas bahwa tanpa dukungannya, Trump akan kalah, bahkan menyebut sang presiden layak dimakzulkan.

Trump lantas mengancam akan membatalkan semua kontrak pemerintah dengan perusahaan-perusahaan Musk, termasuk SpaceX dan unit satelitnya, Starlink.

Musk sempat mengancam menarik kapsul luar angkasa Dragon dari misi NASA—kapsul satu-satunya milik AS yang mampu mengangkut astronaut ke ISS—namun kemudian mengurungkan niatnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news