Tukang gali kubur asal Kelurahan Kadipiro, Solo, Temon Karto Semito, 72, saat pelepasan calon haji 2025 di Pendapa Balai Kota Solo, Jumat (23/5/2025). (Solopos - Candra Septian Bantara)
Harianjogja.com, SOLO—Tukang gali kubur asal Kampung Bayan Krajan, Kelurahan Kadipiro, Banjarsari, Solo, Temon Karto Semito, 72, lantaran bisa naik haji tahun ini setelah menabung selama 12 tahun.
Menurut Temon, dulu dia sempat memiliki cukup banyak tanah. Namun pada 2012 dia memutuskan menjual sebagian tanahnya untuk modal awal mendaftar sebagai jemaah haji bersama istrinya.
BACA JUGA: 922 Jemaah Haji Asal Bantul Mulai Diberangkatkan ke Tanah Suci
Kemudian untuk mencukupi biaya haji sisanya, dia konsisten menabung dengan menyisihkan uang Rp50.000-Rp100.000 dari hasil kerja sebagai kuli bangunan dan tukang gali kubur. Untuk sekali bertugas menggali kubur dia mengaku memperoleh upah Rp135.000.
Uang tersebut dia tabung di koperasi yang kantornya tak jauh dari rumahnya. Dengan tekad yang kuat, akhirnya di tahun kedua belas dia dan istri mendapatkan jatah naik haji dan tabungannya cukup untuk melunasi pembayaran ibadah haji.
“Saya dulu tahun 1980 sampai 2000-an sempat jadi tukang becak, terus karena becak tidak laku pindah jadi kuli bangunan sampai sekarang. Terus untuk tambah-tambah lima tahun terakhir saya jadi tukang gali kubur, kan lumayan bisa buat tambahan tabungan haji,” kata dia saat diwawancarai Espos di sela-sela acara pelepasan calon haji di Balai Kota Solo, Jumat (23/5/2025).
Sayangnya, tepat satu tahun sebelum keberangkatan haji, sang istri meninggal dunia. Waktu itu Temon mengaku sangat terpukul karena cita-citanya menunaikan ibadah haji bersama istri pupus sudah.
“Padahal tinggal sebentar lagi naik haji, satu tahun lagi, tapi kok istri saya yang sama-sama berjuang nabung malah sudah mendahului. Padahal kami inginnya bareng-bareng ke sana [Tanah Suci],” ungkap dia.
“Saat ini jatah haji istri saya itu digantikan anak saya yang nomor satu. Jadi saya berangkat sama anak besok,” imbuh tukang gali kubur yang berangkat naik haji dari Embarkasi Solo itu.
Setelah kepergian sang istri, Temon tak mau bersedih terlalu lama. Dia pun fokus untuk melakukan persiapan matang baik secara jasmani maupun rohani sebelum ke Tanah Ssuci.
Selain memperbanyak ibadah, selama kurang lebih satu tahun terakhir Temon konsisten bersepeda dan jalan sehat. Dia mengaku tidak ada pantangan makanan tertentu yang ia makan. “Kalau fisik saya tidak ada kendala alias prima. Soalnya hasil kemarin di tes kesehatan dari 37 calon haji lansia lain saya yang nomor satu [kondisi kesehatannya],” terang dia.
Temon berharap anak-anak beserta keturunannya ke depan juga bisa menunaikan ibadah umrah dan haji. Dia memberikan tips bagi masyarakat Solo yang ingin menunaikan haji agar jangan menunda-nunda atau takut untuk mendaftar haji dan harus mau dan konsisten menabung.
Sebagai informasi, Temon tergabung dalam kelompok terbang [kloter] 77 Kota Solo. Dia dijadwalkan terbang ke Tanah Suci pada pada 24 Mei pukul 19.55 WIB melalui Bandara Adi Sumarmo Boyolali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Solopos.com