Malam 1 Suro 2025 Bertepatan dengan Jumat Kliwon, Makna, Waktu dan Amalan yang Dilakukan

4 hours ago 3

Malam 1 Suro 2025 Bertepatan dengan Jumat Kliwon, Makna, Waktu dan Amalan yang Dilakukan Ribuan orang mengikuti tradisi Lampah Budaya Mubeng Beteng Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sabtu (31/8) hingga Minggu (1/9) dini hari. - Istimewa - Dokumen Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat

Harianjogja.com, JAKARTA— Malam 1 Suro pada kalender Jawa atau 1 Muharram pada kalender Hijariah pada tahun 2025 jatuh pada Kamis (26/6/2025). Mulai pukul 18.00 WIB atau selepas waktu Maghrib menjadi penanda masuknya tanggal 1 Suro yang jatuh pada Jumat 27 Juni.

Tradisi malam 1 Suro dimulai pada malam sebelum tanggal 1 Suro itu sendiri, yakni pada malam 26 Juni. Hal ini sesuai dengan pandangan masyarakat Jawa, Pergantian hari dimulai sejak matahari terbenam.

Adapun 1 Suro tahun ini bertepatan dengan Jumat Kliwon pada tanggal 27 Juni 2025. Selain itu, tanggal tersebut ditetapkan sebagai hari libur nasional dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriah.

Makna 1 Suro

Dilansir dari Antara, nama "Suro" berakar dari kata Asyura dalam bahasa Arab, yang berarti "sepuluh". Hanya saja, lidah orang Jawa melafalkan Asyura menjadi "Suro". Perubahan ini mengakar kuat dalam budaya lokal, hingga akhirnya kata ini menjadi bagian dari warisan Islam-Jawa dan digunakan sebagai nama bulan pertama tahun baru dalam kalender Jawa.

Tradisi Suro ini telah berlangsung sejak era Sultan Agung. Dimulai pada Jumat Legi bulan Jumadil Akhir tahun 1555 Saka atau 8 Juli 1633 Masehi, ketika penanggalan masyarakat Jawa mulai mengadopsi sistem kalender Islam sebagai upaya menyatukan nilai-nilai kejawen dan syariat Islam dalam kehidupan masyarakat.

Sejak saat itu, ditetapkan tanggal 1 Muharram juga sebagai tahun baru Jawa. Tradisi memperingati malam 1 Suro pun terus dilestarikan oleh masyarakat Jawa dan rutin dilakukan setiap tahun.

Malam 1 Suro dianggap sebagai malam yang sakral dan berfokus pada spiritual. Masyarakat Jawa percaya bahwa pada malam ini, pintu-pintu alam gaib terbuka lebar dan roh-roh leluhur turun ke dunia untuk memberikan berkah dan perlindungan.

Karena itu, malam 1 Suro sering diisi dengan ritual tirakatan, pengajian, ziarah kubur, dan doa bersama sebagai bentuk introspeksi diri, meminta keselamatan, dan mendekatkan diri kepada Tuhan.

Saat malam 1 Suro, terdapat simbol tradisional yang dilakukan masyarakat Jawa, di antaranya jenang suran (panggul), menyalakan dupa, tawasul, jamas pusaka, atau arak-arakan masyarakat.

Seperti di berbagai daerah, yakni Yogyakarta, Solo, hingga pelosok desa di Bantul, malam 1 Suro diperingati dengan beragam ritual. Ada yang menggelar kenduri, pengajian, kirab pusaka hingga hewan keramat seperti kebo bule, kerbau putih yang diarak keliling kota.

Sebaliknya, masyarakat Jawa pun meyakini bahwa tidak mengadakan pesta atau hajatan besar di malam 1 Suro karena dapat membawa hal-hal yang buruk terjadi.

Tradisi pada malam 1 Suro mungkin dapat berbeda-beda tiap wilayah. Namun, makna dari tradisi ini sama-sama menjadi pengingat nilai spiritual bahwa kehidupan adalah perjalanan yang penuh ujian, dan setiap manusia harus senantiasa bersyukur, menjaga hubungan baik dengan sesama dan Sang Pencipta.

Amalan 1 Muharram

Berdasarkan perhitungan Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU), pada momen tersebut umat Muslim dianjurkan untuk mengamalkan puasa dan doa awal serta akhir tahun.
Ada beberapa amalan dan doa yang terbaik yang bisa diamalkan di 1 Muharram berikut ini

1. Puasa sunnah Muharram

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللهِ الْمُحَرَّمُ، وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعدَ الفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ. (رواه مسلم)

Artinya, “Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, ia berkata: ‘Rasulullah saw bersabda: ‘Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam.” (HR Muslim).

Dalam hadits lain disebutkan bahwa puasa satu hari di bulan Muharram pahalanya senilai 30 hari berpuasa. Diriwayatkan:

عَنِ ابْنِ عَبَّاس رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ صَامَ يَوْمَ عَرَفَةَ كَاَن لَهُ كَفَارَةً سَنَتَيْنِ، وَمَنْ صَامَ يَوْمًا مِنَ الْمُحَرَّمِ فَلَهُ بِكُلِّ يَوْمٍ ثَلَاثُونَ يَوْمًا. (رواه الطبراني في الصغير وهو غريب وإسناده لا بأس به)

Artinya, “Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, ia berkata: ‘Rasulullah saw bersabda: ‘Orang yang berpuasa pada hari Arafah maka menjadi pelebur dosa dua tahun, dan orang yang berpuasa sehari dari bulan Muharram maka baginya sebab puasa setiap sehari pahala 30 hari puasa’.” (HR at-Thabarani)

Adapun niat puasanya adalah sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ الْمُحَرَّمِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shaumal Muharrami lilâhi ta’âlâ.

Artinya, “Saya niat puasa Muharram karena Allah ta’âlâ.”
2. Membaca Doa awal dan akhir tahun

Amalan berikutnya adalah membaca doa awal dan akhir tahun. Untuk doa akhir tahun dibaca sebelum Maghrib pada akhir tahun tanggal 29/30 Dzulhijjah. Sementara doa awal tahun dibaca setelah Maghrib pada 1 Muharram. Masing-masing doa dibaca sebanyak tiga kali.

Berikut adalah teks doa lengkap beserta terjemahnya:

Doa Akhir Tahun

اَللّٰهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي هٰذِهِ السَّنَةِ مَا نَهَيْتَنِي عَنْهُ وَلَمْ أَتُبْ مِنْهُ وَحَلُمْتَ فِيْها عَلَيَّ بِفَضْلِكَ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِيْ وَدَعَوْتَنِيْ إِلَى التَّوْبَةِ مِنْ بَعْدِ جَرَاءَتِيْ عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي اسْتَغْفَرْتُكَ فَاغْفِرْلِيْ وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَى وَوَعَدْتَّنِي عَلَيْهِ الثَّوَابَ فَأَسْئَلُكَ أَنْ تَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِيْ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ

Artinya, “Tuhanku, aku meminta ampun atas perbuatanku di tahun ini yang termasuk Kau larang-sementara aku belum sempat bertobat, perbuatanku yang Kau maklumi karena kemurahan-Mu-sementara Kau mampu menyiksaku, dan perbuatan (dosa) yang Kau perintahkan untuk tobat-sementara aku menerjangnya yang berarti mendurhakai-Mu. Tuhanku, aku berharap Kau menerima perbuatanku yang Kau ridhai di tahun ini dan perbuatanku yang terjanjikan pahala-Mu. Janganlah kau membuatku putus asa. Wahai Tuhan Yang Maha Pemurah."

Doa Awal Tahun

اَللّٰهُمَّ أَنْتَ الأَبَدِيُّ القَدِيمُ الأَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ العَظِيْمِ وَكَرِيْمِ جُوْدِكَ المُعَوَّلُ، وَهٰذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ، أَسْأَلُكَ العِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِهِ، وَالعَوْنَ عَلَى هٰذِهِ النَّفْسِ الأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ، وَالاِشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِيْ إِلَيْكَ زُلْفَى يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ

Artinya, “Tuhanku, Kau yang Abadi, Qadim, dan Awal. Atas karunia-Mu yang besar dan kemurahan-Mu yang mulia, Kau menjadi pintu harapan. Tahun baru ini sudah tiba. Aku berlindung kepada-Mu dari bujukan Iblis dan para walinya di tahun ini. Aku pun mengharap pertolongan-Mu dalam mengatasi nafsu yang kerap mendorongku berlaku jahat. Kepada-Mu, aku memohon bimbingan agar aktivitas keseharian mendekatkanku pada rahmat-Mu. Wahai Tuhan Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news