KNPI Makassar Apresiasi Gerak Cepat Pemkot dalam Pemberdayaan Pemuda di 100 Hari Kerja

4 weeks ago 16
KNPI Makassar Apresiasi Gerak Cepat Pemkot dalam Pemberdayaan Pemuda di 100 Hari Kerja Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Makassar, Dok Istimewa.

KabarMakassar.com — Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Makassar memberikan apresiasi terhadap langkah cepat dan responsif Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar dalam memberdayakan pemuda di awal masa pemerintahan baru.

Menjelang titik 100 hari kerja, sejumlah program strategis telah mulai berjalan, khususnya dalam penguatan kapasitas generasi muda dan penciptaan ruang kreatif.

Salah satu inisiatif yang disorot adalah pembangunan Creative Hub sebagai pusat aktivitas pemuda. Meski konstruksi fisiknya belum rampung sepenuhnya, namun kegiatan dan mobilisasi komunitas pemuda di dalamnya telah dimulai.

“Ini bentuk keberanian dan respons cepat Pemkot Makassar. Mereka tidak menunggu infrastruktur selesai untuk bergerak, tapi sudah memulai aktivitas yang menyentuh kebutuhan riil pemuda,” kata Ketua Bidang Kepemudaan KNPI Makassar, Try Sutrisno, Minggu (18/05).

Menurutnya, keberpihakan seperti ini mencerminkan pola kerja yang berorientasi pada substansi, bukan seremoni. Ia menilai, pembangunan kepemudaan tidak harus diawali dari panggung megah, tetapi dari aksi konkret yang memberi ruang bagi anak muda untuk berkembang.

Hal senada disampaikan Ketua DPD KNPI Makassar, Baso Muhammad Ikram. Ia menegaskan bahwa Pemkot Makassar telah menunjukkan keberpihakan nyata terhadap sektor strategis seperti penguatan SDM, inovasi, dan ekonomi kreatif.

“Kami percaya bahwa makna pembangunan ada pada dampak, bukan pada kemasan. Dan saat ini kami melihat ada langkah-langkah progresif yang mulai dijalankan,” ujar Ikram.

KNPI juga mencatat sejumlah aktivitas pemuda yang difasilitasi Pemkot dalam bentuk pelatihan, forum diskusi, hingga penyediaan ruang berkreasi yang lebih terstruktur. Keterlibatan komunitas pun semakin diperkuat melalui pendekatan kolaboratif lintas sektor.

Pemkot Makassar dinilai tidak hanya bekerja di balik meja, tetapi telah turun langsung merancang ekosistem kepemudaan yang inklusif dan dinamis.

“Ke depan, kami berharap sinergi ini terus diperkuat. Pemuda tidak sekadar objek, tapi subjek utama pembangunan kota,” tegas Try.

Apresiasi ini menjadi sinyal kuat bahwa agenda 100 hari kerja Pemkot Makassar tidak berjalan dalam hening, tapi perlahan membangun fondasi yang berdampak langsung ke akar rumput. KNPI Makassar menyatakan siap terus mendampingi, mengawal, dan menjadi mitra kritis demi lahirnya kebijakan yang berpihak pada masa depan generasi muda.

Sementara itu, Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menyebut, Program Makassar Creative Hub lahir dari keresahan bahwa banyak warga Makassar kesulitan mendapat pekerjaan, sementara tenaga kerja dari luar kota justru datang ke Makassar dan berhasil.

Menurutnya, selama ini, fakta menunjukkan adanya ketimpangan antara kebutuhan pemberi kerja dengan kompetensi yang dimiliki oleh masyarakat lokal.

Maka dari itu, Makassar Creative Hub hadir sebagai wadah untuk peningkatan keterampilan, agar SDM Makassar lebih siap dan relevan dengan pasar kerja.

Wali Kota juga membandingkan konsep Makassar Creative Hub dengan TESDA di Filipina lembaga pelatihan kerja yang menjadi pilar utama dalam menyiapkan tenaga kerja global asal negeri tersebut. Ia berharap Makassar dapat meniru kesuksesan itu.

“TESDA di Filipina itu luar biasa. Bahkan perusahaan seperti Samsung menjadikan mereka referensi utama untuk rekrutmen kawasan Asia Pasifik. Kita bisa seperti itu, apalagi para instruktur di BBPVP sudah bersertifikat internasional,” jelasnya.

Munafri menyebut, jika potensi fasilitas BBPVP dimaksimalkan, maka pelatihan keterampilan bisa tersebar di seluruh wilayah kota. Ia juga mendorong agar nota kesepahaman antara Pemkot Makassar dan BBPVP segera disusun untuk mempercepat implementasi program pelatihan.

Ia mencontohkan keberhasilan membuka pelatihan barista dan make-up artist saat kampanye lalu bersama Wakil Wali Kota Aliyah Mustika Ilham, yang disambut antusias oleh warga.

“Kita harus memahami harapan anak-anak muda hari ini. Mereka tidak lagi ingin sekadar belajar mengetik, tapi ingin paham algoritma, pemrograman, bahkan pengembangan game yang kini sangat potensial secara ekonomi,” katanya.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news