
KabarMakassar.com — Pemerintah Kota Makassar bergerak cepat menata wajah kota menjelang perhelatan akbar Brompton Day Out ke-10 yang akan digelar pada awal Juli mendatang.
Salah satu fokus utama adalah penertiban pasar kaget yang selama ini kerap memanfaatkan bahu jalan sebagai lokasi berjualan, sehingga menimbulkan kemacetan dan gangguan arus lalu lintas.
“Tadi saya masih lihat pasar kaget yang menggunakan bahu jalan sebagai tempat berjualan. Tidak dilarang, tetapi harus dirapikan. Jangan sampai mengambil hak pengguna jalan lainnya,” tegas Munafri, Minggu pagi (15/6).
Menurutnya, keberadaan pasar kaget bukan berarti harus dihapuskan, melainkan ditata sedemikian rupa agar tidak mengganggu aktivitas publik. Penataan ini mencakup penyesuaian lokasi, jenis barang dagangan, hingga sistem parkir yang selama ini kerap semrawut.
“Kita ingin membenahi, bukan melarang. Tapi ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Pertama, jenis barang jualannya. Kedua, penataannya. Ketiga, parkirnya jangan sampai memakan badan jalan,” jelasnya.
Munafri yang juga Ketua DPD II Partai Golkar Makassar itu menyoroti potensi pasar kaget yang bila dibiarkan, bisa berkembang menjadi pasar permanen yang sulit dikendalikan. Hal ini tentu bertentangan dengan visi kota yang tertib, ramah lingkungan, dan mendukung mobilitas warga.
“Jangan sampai jadi pasar campuran yang tumbuh liar dan justru menyulitkan kita semua. Termasuk parkir yang terlalu ke tengah jalan, itu akan segera kita tata,” imbuhnya.
Dalam jangka pendek, Pemerintah Kota Makassar akan segera menyusun skema relokasi bagi pedagang pasar kaget ke lokasi yang lebih layak dan tidak mengganggu ketertiban umum.
Penataan ini menjadi bagian dari strategi besar menyambut Brompton Day Out 10 yang diprediksi akan mendatangkan ribuan pengunjung, baik lokal maupun mancanegara.
“Kami akan cari lokasi yang bisa digunakan sebagai tempat relokasi pedagang. Ini bagian dari penataan wajah kota yang berkelanjutan, bukan sekadar menjelang event besar,” ujar Munafri.
Selain penataan pasar, Munafri juga menyinggung pentingnya pemeliharaan infrastruktur kota, termasuk penataan pohon di ruang-ruang publik.
Ia menyebut bahwa pemangkasan pohon dan perawatan infrastruktur akan dilakukan rutin dan sistematis, untuk menciptakan ruang kota yang aman dan nyaman bagi semua.
“Bukan hanya pedagang, bahkan pohon-pohon pun akan kita tata. Pemeliharaannya harus rutin dan terukur, supaya wajah kota kita benar-benar siap menyambut tamu-tamu dari luar,” tutupnya.
Diketahui, Brompton Day Out 10 sendiri akan digelar pada 4–6 Juli 2025, dan menjadi ajang internasional yang membawa nama Kota Makassar ke panggung global.
Event ini bukan hanya pesta komunitas sepeda lipat premium, tetapi juga menjadi cermin kesiapan dan keramahtamahan Makassar sebagai tuan rumah yang unggul dalam penataan ruang kota dan infrastruktur publik.