Belasan Rumah di Palapa Saiyo Padang Pariaman Terancam Runtuh

3 days ago 11

Exhibition Scoopy x Kuromi - Klikpositif

PADANG  PARIAMAN, KLIKPOSITIF — Sebanyak tujuh unit rumah di Korong 1 Komplek Palapa Saiyo, Jorong Sungai Buluh Selatan, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, ambruk setelah diterjang aliran Batang Anai yang meluap. Peristiwa itu kembali terjadi pada Rabu (10/12/2025) sekitar pukul 11.00 WIB, usai hujan berhenti.

Banjir yang memicu abrasi hebat membuat arus Batang Anai berbelok dan langsung menghantam rumah-rumah warga yang berada di tepi sungai.

Baca Juga

Bupati Padang Pariaman, John Kenedy Azis

Kondisi ini membuat bangunan tak mampu menahan tekanan air hingga akhirnya runtuh. Meski demikian, para penghuni berhasil menyelamatkan diri lebih dahulu karena telah mengantisipasi potensi bahaya sejak malam sebelumnya.

Sejumlah warga mengungsi ke rumah tetangga dan kerabat. Di sekitar lokasi, beberapa tenda darurat telah didirikan untuk menampung mereka yang tempat tinggalnya sudah tak dapat dihuni.

Ita, 70 tahun, salah seorang warga yang rumahnya terancam ambruk, mengaku tak bisa beristirahat dengan tenang sejak kejadian itu. Ia khawatir hujan susulan dapat mempercepat ambruknya bangunan yang kini berjarak hanya beberapa meter dari tebing sungai.

“Kami benar-benar was-was. Kalau hujan turun lagi dengan deras, rumah kami bisa ikut runtuh. Untuk sekarang kami berjaga-jaga dan siap mengungsi kapan saja,” ujarnya.

Tokoh masyarakat Palapa Saiyo, Iskandar, menyebut kejadian serupa sebelumnya telah terjadi pada akhir November saat bencana melanda Sumatera Barat. Saat itu, tiga rumah warga terlebih dahulu ambruk diterjang arus sungai.

Menurutnya, tujuh rumah tambahan kembali ambruk pada Rabu siang, sehingga total bangunan yang hilang akibat luapan Batang Anai terus bertambah. Ia memperkirakan belasan rumah lain dalam kondisi mengkhawatirkan dan dapat runtuh sewaktu-waktu bila tidak ada penanganan cepat.

Iskandar mengatakan, sebagian warga telah memilih meninggalkan rumah masing-masing untuk menghindari risiko. Ia menegaskan bahwa penanganan jangka pendek perlu segera dilakukan, mengingat struktur tanah di sekitar bantaran sungai semakin labil.

Ia menambahkan, rencana pembangunan pengendalian banjir di sekitar kawasan itu sebenarnya sudah pernah dibahas pemerintah sebelum pandemi Covid-19. Namun, rencana tersebut tertunda dan hingga kini belum terealisasi.

“Setelah kejadian ini, kami berharap pemerintah dapat segera melakukan penanganan. Warga yang rumahnya ambruk juga perlu dibantu dan ada solusi relokasi,” katanya.

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news