Stiker Bansos Gunungkidul Dipasang Bertahap Cegah Konflik

16 hours ago 5

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Pemkab Gunungkidul memasang stiker penerima bansos secara bertahap karena keterbatasan anggaran dan untuk mencegah kecemburuan antarwarga.

Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Sosial P3A) Gunungkidul, Markus Tri Munarja, mengatakan pihaknya berkomitmen untuk menyukseskan program pemasangan stiker di rumah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) bansos. Namun, ia mengakui bahwa pelaksanaan dilakukan secara bertahap karena kemampuan anggaran yang dimiliki masih terbatas.

Jika mengacu pada data yang ada, Markus memperkirakan jumlah rumah yang harus dipasangi stiker bisa mencapai lebih dari 100.000 unit. Ia mencontohkan, penerima Program Keluarga Harapan (PKH) di Gunungkidul saja mencapai hampir 50.000 KPM.

“Padahal masih banyak program lain seperti BPJS Kesehatan, Bantuan Pangan Non Tunai [BPNT], bahkan ada Bantuan Langsung Tunai [BLT]. Bantuan pun bervariasi ada yang dari pemerintah kalurahan, Pemkab, pemerintah provinsi hingga pusat,” katanya, Jumat (12/12/2025).

Markus mengakui bahwa sasaran pemasangan stiker akan diprioritaskan terlebih dahulu kepada penerima PKH dan BPJS Kesehatan. Pemasangan stiker ini direncanakan akan dilanjutkan pada tahun depan.

"Memang bertahap dan akan dilanjutkan di tahun depan pemasangannya. Pemasangan secara menyeluruh agar tidak terjadi kecemburuan,” kata Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil ini.

Markus menambahkan, pemasangan stiker di rumah warga penerima bansos diatur dalam Surat Edaran Bupati No. 67/2025 tentang Pemasangan Stiker Keluarga Miskin Prasejahtera Penerima Bansos. Metode ini diharapkan menjadi upaya identifikasi masalah, memberikan kejelasan penerima bansos sehingga dapat tepat sasaran.

“Ini juga bagian dari meningkatkan kejelasan informasi publik serta akuntabilitas penyaluran bansos di Kabupaten Gunungkidul,” katanya.

Dia menjelaskan, pemasangan stiker ini telah diluncurkan secara serentak oleh Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, di Kalurahan Beji, Patuk. Pelaksanaannya juga melibatkan jajaran Forkompida, Panewu, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Lurah, Dukuh, Ketua RT, dan RW.

“Tahap awal kita targetkan pemasangan di setiap kalurahan sebanyak 65 keluarga penerima manfaat [KPM] sehingga total ada 9.360 rumah yang dipasangi. Adapun untuk sasaran keluarga penerima bansos yang lain akan dipasang secara bertahap,” katanya.

Terkait pengawasan, Markus mengaku telah berkoordinasi dengan pendamping PKH dan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) di kapanewon. “Tentu akan kami pantau terus karena tidak boleh dicopot stiker ini,” katanya.

Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, secara tegas mengingatkan warga agar tidak mencopot stiker ini. Apabila ada yang mencopot stiker penanda penerima bansos, maka bantuan akan diberhentikan karena dianggap telah mengundurkan diri.

“Jangankan dicopot, dipindahkan saja tidak boleh. Kalau tetap nekat, maka dianggap telah mengundurkan diri sebagai penerima bansos. Jadi, tidak usah malu adanya pemasangan stiker ini,” kata politikus PDI Perjuangan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news