Banjir Bandang Probolinggo Rusak 7 Jembatan dan 40 Rumah Warga

7 hours ago 7

Banjir Bandang Probolinggo Rusak 7 Jembatan dan 40 Rumah Warga Foto ilustrasi banjir bandang, dibuat menggunakan Artifical Intelligence / Freepik

Harianjogja.com, PROBOLINGGO—Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Probolinggo mencatat banjir bandang di Kecamatan Tiris merusak tujuh jembatan dan berdampak pada 40 rumah warga di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.

“Berdasarkan hasil asesmen terbaru bahwa jembatan yang terdampak bertambah satu dari enam menjadi tujuh jembatan yang rusak akibat bencana banjir di Kecamatan Tiris,” kata Kepala Pelaksana BPBD Probolinggo Oemar Sjarif di Probolinggo, Sabtu.

Dampak banjir bandang Probolinggo tersebut tersebar di empat desa di Kecamatan Tiris, yakni Desa Andungbiru, Andungsari, Tiris, dan Tlogosari. Meski menyebabkan kerusakan infrastruktur dan permukiman, tidak terdapat korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Di Desa Andungbiru, sebanyak tiga jembatan mengalami kerusakan dengan rincian dua jembatan putus total dan satu jembatan dalam kondisi miring. Sementara itu, di Desa Andungsari terdapat dua jembatan terdampak, masing-masing satu jembatan putus dan satu jembatan miring.

Adapun di Desa Tiris terdapat satu jembatan yang mengalami kerusakan pada bagian pagar jembatan, sedangkan di Desa Tlogosari terdapat satu jembatan yang putus akibat diterjang banjir bandang.

“Satu jembatan darurat di Desa Andungbiru sudah selesai dibangun untuk membuka akses warga yang terisolasi, sedangkan di Desa Andungsari juga dibuat jembatan darurat yang dibangun secara gotong royong oleh masyarakat,” tuturnya.

Selain kerusakan jembatan, banjir bandang Probolinggo juga berdampak pada puluhan rumah warga yang terendam air bercampur lumpur di Desa Andungbiru dan Desa Tiris.

“Kami imbau masyarakat meningkatkan kewaspadaannya terhadap potensi bencana hidrometeorologi, terutama di daerah rawan banjir dan tanah longsor,” katanya.

Sementara itu, Bupati Probolinggo Mohammad Haris mengatakan prioritas Pemerintah Kabupaten Probolinggo saat ini adalah memastikan pemenuhan kebutuhan dasar warga terdampak banjir bandang Probolinggo, terutama masyarakat yang terisolasi akibat jembatan putus.

“Yang penting sekarang adalah bagaimana masyarakat yang terisolasi bisa mendapatkan kebutuhan pokok, akses kesehatan, termasuk untuk anak sekolah dan ibu hamil. Kami siapkan jembatan darurat, bantuan makanan, dan kebutuhan pokok lainnya,” kata dia.

Terkait penyebab banjir, Bupati Haris menyebut debit air yang besar menjadi faktor dominan terjadinya banjir bandang. Meski demikian, pihaknya berharap tidak ada aktivitas illegal logging atau faktor lain yang memperparah bencana.

“Sementara ini tidak ditemukan gelondongan kayu, meski ada pohon yang tercabut dan terbawa arus. Pengecekan lanjutan akan dilakukan di hulu sungai untuk memastikan tidak ada perubahan geometri yang berpotensi memicu banjir susulan,” tuturnya.

Pemerintah daerah memastikan penanganan dampak banjir bandang Probolinggo terus dilakukan guna memulihkan akses transportasi, permukiman warga, serta mencegah risiko bencana susulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news