Lama Bayar Beban Tanpa Air, Warga Titang Kini Nikmati Layanan PDAM

4 days ago 9
Lama Bayar Beban Tanpa Air, Warga Titang Kini Nikmati Layanan PDAMSuasana saat Wali Kota Makassar Meninjau Sambungan Air PDAM di Jalan Titang, (Dok: Sinta KabarMakassar).

KabarMakassar.com — Krisis air bersih yang membayangi warga Jalan Titang, Kelurahan Barana, Kecamatan Makassar selama 4 tahun akhirnya teratasi.

Setelah bertahun-tahun hanya membayar biaya beban tanpa pernah menikmati aliran air, rumah-rumah warga kini mulai teraliri PDAM menyusul pemasangan jaringan baru oleh Pemerintah Kota Makassar.

Langkah ini menjadi bagian dari program sambungan air bersih gratis yang dicanangkan Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin (Appi), bersama Wakil Wali Kota Aliyah Mustika Ilham.

Dalam peninjauan langsung di Jalan Titang, Appi kembali menegaskan komitmennya bahwa pemenuhan kebutuhan dasar terutama air bersih adalah kewajiban negara yang harus dihadirkan tanpa pengecualian. Ia berdialog dengan warga yang menceritakan kondisi mereka selama ini: membayar, namun tak pernah merasakan air mengalir.

“Untuk di Veteran (Jalan Titang), proses penyelidikan pipanya sekitar 600–700 meter. Sekarang kita sambung untuk membuat koneksi baru ke pemukiman yang sebelumnya tidak terjangkau,” jelas Appi, Selasa (09/12).

Penyambungan ini membuat sejumlah rumah yang sebelumnya tak pernah teraliri air akhirnya mendapatkan suplai. Bahkan, beberapa pelanggan yang sempat ingin memutus meteran kini bisa kembali menggunakannya setelah pengaktifan ulang dilakukan tanpa biaya.

“Tadi kita cek beberapa rumah yang selama ini tidak pernah menyala. Ada warga yang sudah mau meminta meterannya diputus. Sekarang, setelah ada sambungan ini, kita aktifkan kembali tanpa biaya, tanpa satu rupiah pun,” tegas Appi.

Ia meminta warga untuk memantau aliran air dalam satu hingga dua hari ke depan guna memastikan distribusi berjalan lancar. Ia menekankan bahwa pemerintah harus hadir langsung memastikan hak dasar warga terpenuhi.

Selain menyelesaikan masalah lokal, jaringan baru ini juga terhubung dengan penguatan sistem yang tengah dikerjakan di beberapa titik lain di Kota Makassar, seperti Tamalanrea dan jalur Pontiku. Termasuk penarikan jalur dari Pabaeng-baeng untuk menopang suplai ke wilayah utara kota.

“Ini bagian dari integrasi jaringan yang sedang kita bangun. Sekitar 600–700 meter jaringan baru masuk untuk memperluas cakupan layanan,” tambahnya.

Appi memastikan kualitas air PDAM yang mengalir telah memenuhi standar, dan menegaskan kembali bahwa tidak ada biaya tambahan untuk masyarakat dalam proses pengaktifan meteran.

“Meteran diaktifkan kembali tanpa biaya apa pun. Itu bagian dari tanggung jawab pemerintah,” ujarnya.

Program sambungan air bersih gratis ini merupakan bagian dari realisasi janji prioritas pasangan MULIA dalam menghadirkan layanan dasar yang merata, terutama bagi wilayah pemukiman yang selama ini tak tersentuh jaringan air bersih.

“Mudah-mudahan warga bisa cek langsung hari ini. Pastikan airnya mengalir lancar penuhi kebutuhan. Itu air dari PDAM yang sudah memenuhi kebutuhan keseharian,” tutup Appi.

Sementara itu, Salah satu warga, Suleman (51), mengungkapkan bahwa aliran air di rumahnya kini sudah mengalir normal dalam sepekan terakhir.

Menurutnya, kondisi ini sangat berbeda dengan keadaan sebelumnya, ketika warga tetap diwajibkan membayar biaya beban meski tidak pernah mendapat suplai air.

“Alhamdulillah, sudah satu minggu air mengalir normal. Tidak kuning, bersih. Saya sendiri yang rasakan,” ujar Suleman.

Ia menceritakan bahwa sebelum adanya perbaikan jaringan, air PDAM hanya sesekali muncul dan tidak pernah mengalir lancar. Bahkan warga sempat meragukan kualitas suplai karena dinilai tidak sesuai dengan tarif yang dibayarkan.

“Dulu itu tetap bayar beban, tapi air tidak pernah mengalir di pipa. Pernah muncul, tapi tidak lancar,” ucapnya.

Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, warga terpaksa mencari alternatif lain. Suleman mengaku sering mengambil air dari kantornya atau mengandalkan sumur bor di sekitar rumah.

“ Saya biasa ambil air di kantor, atau pakai sumur bor. Untungnya tanah di sini bagus, air sumurnya juga bagus,” katanya.

Meski begitu, ia menegaskan bahwa keberadaan air PDAM tetap sangat diperlukan, terutama untuk kebutuhan konsumsi.

“Kalau dapat air PDAM, biasanya untuk diminum. Kalau sumur bor untuk keperluan lain,” tambahnya.

Warga berharap aliran air bersih yang sudah normal ini dapat bertahan dan terus ditingkatkan agar kebutuhan sehari-hari terpenuhi tanpa harus mencari sumber air alternatif seperti sebelumnya.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news