Kulonprogo Perluas SPAM, Targetkan Ribuan Sambungan Rumah Baru di 2025

13 hours ago 9

Harianjogja.com, KULON PROGO—Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kulonprogo berupa memperluas jaringan Sistem Penyediaan Air Minum Sambungan Rumah (SPAM-SR) di wilayahnya. Tahun ini program dirancang dalam tiga skema berupa SPAM lewat program dana keistimewaan (danais), SPAM perdesaan dan SPAM perkotaan. 

Ketua Tim Pelaksana Penyehatan Lingkungan DPUPKP Kulonprogo, Silvi Irvi Yanti menjelaskan, sumber pendanaan program ini berasal dari berbagai pos anggaran, di antaranya Dana Alokasi Khusus (DAK), Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), serta Danais. Total sambungan rumah (SR) yang ditargetkan tahun ini mencapai lebih dari 1.400 titik, tersebar di berbagai kalurahan.

BACA JUGA: Meta Umumkan Bakal Serius Menangani Konten SPAM, Link Tidak Terkait Gambar Bakal Dibatasi

“Untuk SPAM yang didanai Danais kami menyasar tiga kalurahan: Banjaroyo dengan 80 SR, Ngargosari 100 SR, dan Kalijero sebanyak 91 SR. Nilai proyeknya Rp1,8 miliar, tapi nilai ini masih sebelum efisiensi anggaran,” kata Silvi, Selasa (29/4/2025). 

Adapun SPAM pedesaan yang dibiayai melalui DAK menyasar enam kalurahan dengan model peningkatan layanan: Purwosari (50 SR), Banjarasri (60 SR), Pagerharjo (90 SR), Jatimulyo (70 SR), Giripurwo (75 SR), dan Kalirejo (140 SR), dengan nilai proyek Rp3,3 miliar.

Program perluasan SPAM desa juga berjalan melalui dana APBD dan DAK. “Melalui APBD, proyek menyasar Banyuroto, Hargorejo, dan Jatimulyo dengan total 130 SR. Sedangkan melalui DAK, Banjarharjo dan Hargomulyo mendapatkan 205 SR dengan anggaran lebih dari Rp1 miliar,” ujarnya.

Untuk wilayah perkotaan, yang pengelolaannya akan dialihkan ke PDAM, terdapat tiga sistem baru: Salamrejo, Banguncipto, dan Sendangsari. Total sambungan mencapai 362 SR dengan total anggaran Rp1,68 miliar. Berbeda dengan SPAM desa yang dikelola secara swakelola oleh kelompok masyarakat, SPAM perkotaan akan dikelola oleh PDAM.

“SPAM desa sudah melalui tahapan sosialisasi hingga tingkat kalurahan dan sekarang masuk proses penyusunan Rencana Kerja Masyarakat [RKM]. Target kami, awal Mei sudah ada SPK dengan kelompok masyarakat, dan pekerjaan fisik selesai dalam 150 hari kalender,” ungkap Silvi.

BACA JUGA: Pemkab Gunungkidul Alokasikan Rp5,8 Miliar untuk Program Air Bersih, Ini Lokasi Pembangunannya

Adapun SPAM perkotaan masih berada dalam tahap persiapan pengadaan. “Kami menargetkan kontrak pekerjaan dapat ditandatangani pada Juni dan semuanya rampung pada triwulan keempat tahun ini,” ucapnya.

Kepala Bidang Cipta Karya DPUPKP Kulonprogo, Yuniar Wibowo menyebut, capaian akses air minum layak di wilayah ini telah mencapai 97,5 persen, tetapi akses terhadap air minum aman baru 28,08 persen.

“Air minum aman di sini didefinisikan sebagai air dari jaringan perpipaan yang dikelola PDAM, karena sudah memenuhi standar dan diuji secara berkala. Namun, tantangannya masih besar, terutama di wilayah utara seperti Girimulyo, Kalirejo, dan Ngargosari yang sumber airnya terbatas,” kata Yuniar.

Yuniar menambahkan, wilayah selatan akan difokuskan ke pemanfaatan sistem SPAM Kamijoro, yang diharapkan dapat menopang pengembangan jaringan PDAM di kawasan tersebut. “Kami terus dorong PDAM agar memperluas jangkauan, tapi pada saat yang sama, penguatan SPAM desa tetap jadi solusi di titik-titik kritis,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news