Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menikmati sensasi melintas di jembatan kaca Seruni Point di Kabupaten Probolinggo, Rabu (15/2/2023). (ANTARA - HO/Diskominfo Kabupaten Probolinggo)
Harianjogja.com, SURABAYA—Jembatan Kaca Seruni Point di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Kabupaten Probolinggo, disebut akan menjadi magnet baru yang memperkuat daya tarik pariwisata Jatim, khususnya di kawasan Bromo.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam keterangan yang diterima di Surabaya, Minggu mengatakan sensasi dan sudut pandang berbeda yang ditawarkan jembatan kaca tersebut memberikan pengalaman baru bagi wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.
“Saya tetap takjub dengan keindahan Gunung Bromo, terutama ketika disaksikan dari sisi Jembatan Kaca Seruni Point. Ini bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan,” ujar Khofifah.
Khofifah berharap keberadaan jembatan ini dapat memperpanjang waktu kunjungan wisatawan, termasuk wisatawan mancanegara yang datang menggunakan kapal pesiar (cruise).
Ia menyebut pola perjalanan wisata seperti di Jawa Tengah bisa menjadi acuan.
“Jika di Jawa Tengah wisatawan bisa dua hari mengunjungi Borobudur, Prambanan, dan wisata budaya di Yogyakarta, maka di Jawa Timur kami berharap wisatawan juga bisa dua hari menjelajahi Bromo dan sekitarnya,” katanya.
BACA JUGA: Bentang Alam Karst di Gunungkidul Dipastikan Tak Berubah, Masih 757,37 Kilometer
Untuk mendukung hal itu, Gubernur menyebut pentingnya penguatan atraksi budaya dan kehadiran tenant-tenant di sekitar jembatan.
Dengan demikian, wisatawan memiliki lebih banyak pilihan untuk menikmati keindahan Bromo tidak hanya di pagi hari, tetapi juga di siang dan sore hari.
Khofifah juga menyoroti tingginya eksposur Gunung Bromo di media sosial serta pengakuan dari berbagai lembaga lokal dan internasional. Menurut data Goodstats, TNBTS saat ini tercatat sebagai Taman Nasional Terindah ketiga di dunia berdasarkan keterlibatan (engagement) di media sosial seperti Instagram dan TikTok, serta ulasan Google dengan skor impresif 7,89.
“Ini tentu menjadi keuntungan besar, tidak hanya untuk Bromo dan Probolinggo, tapi juga bagi Jawa Timur dan Indonesia secara keseluruhan,” ujarnya.
Berdasarkan data Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur, sepanjang 2024, pergerakan wisatawan Nusantara ke provinsi ini mencapai 218,71 juta orang, sementara kunjungan wisatawan mancanegara tercatat sebanyak 268.190. Adapun khusus ke TNBTS, jumlah kunjungan wisatawan Nusantara tercatat 465.751 dan wisatawan mancanegara sebanyak 19.926.
Meski demikian, Khofifah menegaskan bahwa aspek keamanan tetap menjadi prioritas utama dalam pengoperasian Jembatan Kaca Seruni Point. Pihaknya akan menerapkan pembatasan jumlah pengunjung saat melintasi jembatan demi keselamatan bersama.
“Saya rasa ini menjadi peluang besar bagi kita untuk lebih luas menikmati keindahan alam yang dianugerahkan Allah di wilayah Probolinggo ini,” tutur Khofifah.
Ia pun mengajak masyarakat dan wisatawan untuk datang langsung dan menikmati eksotisme Bromo dari sisi lain.
“Mudah-mudahan hadirnya jembatan kaca ini bisa menguatkan gravitasi pariwisata Bromo yang luar biasa,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara