SMPN 16 Jogja Berkontribusi Kelola Sampah Mandiri

5 hours ago 4

SMPN 16 Jogja Berkontribusi Kelola Sampah Mandiri Sejumlah siswa dan staf pengajar di SMPN 16 Jogja mengambil sampah dari lingkungan sekolah dalam Reresik Sampah Jumat Wage, Jumat (3/5/2025). Harian Jogja - Lugas Subarkah

Harianjogja.com, JOGJA—Seluruh elemen masyarakat di Kota Jogja perlu berkontribusi dalam pengelolaan sampah, termasuk dari insntansi pendidikan. Salah satu sekolah yang sudah menjalankan pengelolaan sampah mandiri yakni SMPN 16 Jogja.

Sekolah yang terletak di Jalan Nagan Lor, Kelurahan Patehan, Kemantren Kraton ini disiapkan sebagai sekolah unggulan oleh Wali Kota Jogja, Hasto Wardoiyo. Salah satu yang perlu diperkuat sebagai sekolah unggulan yakni pengelolaan sampah mandiri.

Kepala SMPN 16 Jogja, Sujiana, menjelaskan dalam pengelolaan sampah mandiri, SMPN 16 Jogja merupakan Rintisan Sekolah Adiwiyata, yakni sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan, menerapkan sistem untuk mewujudkan warga sekolah yang bertanggung jawab dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan.

“Untuk pengelolaan sampah kami tidak membebankan kepada anak-anak untuk membawa pulang sampah, tetapi sampah diolah di sekolah. Anak-anak memilah, guru-guru juga memilah, sehingga ada yang di-reuse, recycle, disesuaikan,” ujarnya, Jumat (2/5/2025).

BACA JUGA: Jepang, Malaysia dan Filipina Krisis Beras, Kementerian Pertanian: Indonesia Surplus Tanpa Impor

Untuk mengelola sampah organik, sekolah sudah memiliki alat komposter. Dengan komposter, sampah organik diolah menjadi pupuk kompos. Hasilnya, pupuk kompos digunakan untuk memupuk tanaman yang ada di lingkungan sekolah.

“Pemilahan dilakukan di kelas. Anak-anak dan guru memilah sampah plastik, kertas dan yang sampah organik. Kami juga ada biopori untuk mengolah sampah organik. Anak-anak dibimbing oleh petugas kebersihan dan kebun yang membantu ke sana,” kata dia.

Di dalam kelas pun ada pot tanaman yang dikelola oleh siswa. Harapannya melalui kegiatan ini bisa turut mengedukasi para siswa, selain dalam pengelolaan sampah juga dalam merawat tanaman di kelasnya masing-masing.

Sekolah juga memiliki kebijakan pengurangan produksi sampah, dengan mewajibkan para siswa membawa botol minum sendiri. Hal ini didukung dengan pengelola kantin yang menyediakan gelas dan piring untuk digunakan saat makan, sehingga mengurangi wadah sekali pakai. “Jadi kalau ada yang jajan pakai gelas dan piring, nanti siang diambil. Kalau lupa bisa diambil paginya. Jadi, kantin juga bekerja sama. Penggunaan plastik dikurangi untuk mengurangi produksi sampah,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news