DBD Meningkat, Dinas Kesehatan Dharmasraya Aktif Lakukan Sosialisasi 

1 day ago 9

Exhibition Scoopy x Kuromi - Klikpositif

KLIKPOSITIF — Kejadian kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Dharmasraya terus mengalami peningkatan.Buktinya sampai dengan bulan November total kasus DBD sebanyak 57 kasus. Kasus tertinggi atau terbanyak berada di wilayah kerja Puskesmas Sitiung IV sebanyak 19 Kasus, di susul wilayah kerja Puskesmas Koto Baru terdapat 13 Kasus dan wilayah kerja Sungai Dareh sebanyak sembilan kasus.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Yosta Devina.Pasien kasus DBD di Kabupaten Dharmasraya lebih banyak diderita oleh pasien dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 36 kasus dan perempuan 21 kasus. Dengan rentang usia pasien yang paling banyak menderita kasus DBD pada rentan 15 tahun sampai 44 tahun.

“Trend kasus DBD Kabupaten Dharmasraya periode Januari – November 2025 menunjukkan jumlah kasus tertinggi terjadi pada bulan September dan Oktober 2025. Kemudian kembali mengalami penurunan di bulan November 2025. Tingginya kasus DBD pada bulan September dan Oktober dikarenakan pada periode tersebut mulainya terjadi musim hujan”, ucapnya.

Kewaspadaan peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) serta mulainya musim penghujan dengan pola dan intensitas yang tidak menentu, sehingga dapat menyebabkan populasi nyamuk penular penyakit Demam Berdarah Dengue (Aedes aegypti) meningkat. Yang dapat menimbulkan terjadinya peningkatan kasus DBD.

Baca Juga

Di katakannya, berbagai upaya pencegahan penularan DBD telah dilaksanakan diantaranya melalukan
Screening pasien terduga (suspek) DBD menggunakan RDT DBD Larvasidasi,
Fogging serta promosi kesehatan dengan menekankan pada kegiatan PSN dengan metode 3 M Plus

Dalam upaya pencegahan terjadinya peningkatan kasus DBD Dinas Kesehatan melakukan beberapa kegiatan pencegahan. Baik secara kimiawi melalui kegiatan fogging dan larvasidasi maupun melalui kegiatan promosi kesehatan menggunakan poster di media sosial dan kegiatan pelayanan kesehatan rutin di Fasyankes,ulasnya.

“Untuk mengantisipasi agar tidak terjadi peningkatan kasus / KLB (Kejadian Luar Biasa) DBD, maka dihimbau kepada seluruh masyarakat agar dapat melaksanakan langkah-langkah antisipasi terhadap peningkatan kasus. Langkah- langkah tersebut antara lain  meningkatkan peran serta masyarakat di masing-masing wilayah.

Menghimbau masyarakat untuk melaksanakan kegiatan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) dan diharapkan anggota keluarga diwajibkan menjadi juru pemantau jentik (JUMANTIK) dirumah masing-masing serta bertanggung jawab agar tidak ada jentik nyamuk di lingkungan sekitarnya. Melakukan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan gerakan 3M-Plus.

Kasus DBD terjadi karena perilaku hidup masyarakat yang kurang memperhatikan kebersihan lingkungan.Kondisi tersebut diperparah lagidengan terjadinya musim penghujan sehingga menggenangi beberapa lingkungan yang beresiko bagi perkembangbiaknya nyamuk. Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang perlu diwaspadai karena dapat menyebabkan kematian dan dapat terjadi karena lingkungan yang kurang bersih.Peran masyarakat sangat diharapkan sekali dalam memutuskan mata rantai DBD, tegas Yosta.(ina)

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news