Akses Longsor Srikeminut Mulai Pulih, DPUPKP Pasang Bronjong

21 hours ago 3

Akses Longsor Srikeminut Mulai Pulih, DPUPKP Pasang Bronjong Kantor Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. (ANTARA - Hery Sidik)

Harianjogja.com, BANTUL—DPUPKP Bantul terus mengerjakan rekayasa sungai dan pemasangan bronjong untuk memulihkan akses yang terputus akibat longsor di Srikeminut, Sriharjo.

Pekerjaan rekayasa alur sungai dan pemasangan bronjong menjadi fokus utama DPUPKP untuk menstabilkan kondisi, sebelum pembangunan jalan permanen dilakukan.

Kepala DPUPKP Bantul, Jimmy Alran M. Simbolon, mengatakan saat ini proses percobaan rekayasa sungai masih berlangsung. Ia menyebut jalan darurat sudah bisa dilalui warga meski pengerjaan belum sepenuhnya selesai.

"Mungkin dalam dua sampai tiga hari ini selesai jalan daruratnya, itu sedang penyempurnaan. Kalau sudah jadi, ya memang sudah jadi. Tapi masih dalam proses penyempurnaan," ujarnya, Jumat (12/12).

Upaya rekayasa sungai dilakukan agar aliran sungai lebih bergerak ke tengah, menjauh dari tebing jalan yang longsor.

“Kita coba melakukan rekayasa sungai dulu supaya aliran sungainya agak lebih menengah,” tambahnya.

Untuk progres pengerjaan keseluruhan, Jimmy menyebut capaian sementara berada di angka 30-40 persen.

“Karena kita kemarin pengamanan sungai dulu, kita membentuk rekayasa sungai, setelah itu bronjong. Itu mungkin 30-40 persen,” jelasnya.

Menurut Jimmy, sejumlah hambatan masih ditemui di lapangan karena pengerjaan dilakukan di tengah musim hujan. Meski begitu, koordinasi terus dijalankan agar pekerjaan tetap optimal.

“Hambatan pasti ada, tapi kita akan tetap memaksimalkan dengan koordinasi bersama UGM, dengan tim kita yang ada," kata dia.

Jimmy menambahkan bahwa akses di titik longsor kini sudah dapat dilewati, namun statusnya masih sebagai jalur sementara, bukan jalur utama.

“Tapi tidak menjadi utama, karena penanganannya belum penanganan permanen,” ucapnya.

Untuk penanganan permanen, DPUPKP akan kembali berdiskusi dengan tim dari Universitas Gadjah Mada (UGM) guna menentukan jenis perbaikan yang paling tepat.

“Nanti kita diskusikan lagi dengan UGM untuk penanganan permanennya gimana. Apakah tetap di situ (jalannya), apakah pakai jembatan atau jalannya kita alihkan ke sisi yang dekat bukit,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news