Tim Gabungan Telah Evakuasi 21 Orang Tewas di Gunung Kuda, Cirebon

1 day ago 9

Harianjogja.com, CIREBON—Tim gabungan dari TNI, Polri, Basarnas, BPBD, dan relawan sudah mengevakuasi 21 korban meninggal dunia dalam peristiwa longsor di kawasan tambang Gunung Kuda Cirebon, Jawa Barat, hingga Senin (2/6/2025) sore.

BACA JUGA: Longsor Gunung Kuda Cirebon, Polisi Tetapkan 2 Tersangka

Komandan Kodim 0620/Kabupaten Cirebon Letkol Inf Mukhammad Yusron di Cirebon, Senin (2/6/2025), mengatakan pada pencarian hari keempat ini tim gabungan telah menemukan serta mengevaluasi dua jenazah korban di area longsor.

“Dengan penemuan ini, total korban yang berhasil dievakuasi menjadi 21 orang,” katanya.

Ia menyampaikan bahwa kedua jenazah ditemukan di sektor barat, tidak jauh dari titik longsor utama.


Menurut dia, salah satu korban telah teridentifikasi atas nama Sudiono, sedangkan satu lainnya masih dalam proses identifikasi oleh tim Inafis dan DVI Polda Jawa Barat.

“Untuk pencarian hari keempat ini, kami memadukan strategi antarinstansi mulai dari TNI-Polri, Basarnas, BPBD, hingga operator tambang dan Inspektur Tambang,” ujarnya.

Ia menuturkan proses pencarian dan evakuasi korban sempat dihentikan sementara, setelah alat pemantau milik Inspektur Tambang mendeteksi pergeseran tanah mencapai 5 cm di lereng barat Gunung Kuda.

Situasi ini, kata dia, cukup membahayakan bagi tim yang sedang berada di dalam sektor pencarian.

Pihaknya menilai angka tersebut melebihi ambang batas aman yang telah disepakati, yakni 3 cm.

Baca juga: Polisi kembangkan penyelidikan kasus longsor di tambang Gunung Kuda

“Pergeseran disertai tanda visual pergerakan tanah, sehingga pencarian kami hentikan demi keselamatan personel,” katanya.

Yusron mengatakan sektor barat kini menjadi fokus utama tim, karena sejumlah indikasi keberadaan korban ditemukan di titik tersebut.

Ia menyebutkan tanda-tanda itu adalah botol minuman milik pedagang, serta sepatu korban. Selain itu, tim juga mulai mencium bau menyengat yang diduga berasal dari jenazah.

“Indikasi kuat menunjukkan korban masih berada di sekitar situ. Mudah-mudahan besok bisa kami gali lebih dalam dan segera ditemukan,” katanya.

Pihaknya saat ini memperkirakan masih ada empat korban yang belum ditemukan, dan diduga tertimbun di bawah reruntuhan batu besar dan material tambang.


Lebih lanjut, dia menyampaikan penanganan insiden longsor ini tidak hanya menghadapi risiko tanah labil, tetapi juga tantangan dalam identifikasi korban.

Ia mengemukakan kondisi jenazah yang mulai rusak, menyulitkan proses identifikasi yang biasanya mengandalkan sidik jari.

“Mulai hari ketiga, kondisi sidik jari sudah banyak yang rusak. Kami menggabungkan data kontur gigi, sidik jari yang tersisa, serta barang pribadi korban untuk memastikan identitas,” tuturnya.

Yusron memastikan pencarian akan dilanjutkan esok hari, dengan harapan kondisi tanah kembali stabil dan memungkinkan evakuasi lanjutan terhadap sisa korban.

“Koordinasi terus kami lakukan. Semoga cuaca dan kondisi lapangan besok lebih bersahabat agar proses pencarian bisa kembali dilanjutkan,” ucap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news