Aksi demonstrasi. - Ilustrasi - Freepik
Harianjogja.com, JOGJA—Ribuan buruh dan kelompok masyarakat di DIY menggelar aksi untuk memperingati hari buruh atau Mau Day. Dalam peringatan tersebut, ribuan buruh tersebut menyuarakan penolakan terhadap penggusuran pedagang dan juru parkir (jukir) di Tempat Khusus Parkir (TKP) Abu Bakar Ali (ABA) dan warga sekitar Stasiun Lempuyangan, Jogja.
Ketua Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI) Yogyakarta, Irsyad Ade Irawan menilai tanah adalah ruang hidup dan tempat tinggal yang merupakan hak dasar setiap manusia. Karena itu menurutnya, pembangunan yang ada tidak boleh mengorbankan kepentingan rakyat.
Dalam aksi tersebut menurutnya, ribuan buruh dan kelompok masyarakat menolak penggusuran TKP ABA dan warga sekitar Stasiun Lempuyangan.
"Kami menolak penggusuran hanya untuk atas nama Sumbu Filosofi, jika pada akhirnya mereka tidak mampu memberikan hidup yang layak," katanya, di TKP ABA, Kamis (1/5/2025).
BACA JUGA: May Day, Pemerintah Sebut Sedang Kerjakan Tuntutan Para Buruh
Dia menilai proyek pembangunan harus dijalankan dengan persetujuan rakyat. Namun yang terjadi dalam kejadian tersebut, pedagang, jukir dan warga belum memberikan persetujuan atas rencana penggusuran tersebut.
Padahal menurutnya, rakyat berhak mendapatkan ruang hidup dan ruang untuk berkembang. Warga juga berhak atas tempat tinggal yang layak dan aman.
Menurutnya negara wajib melindungi rakyat, bukan menggunakan kekuasaan untuk menggusur mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News