Suasana kermaian Pantai Glagah Kulonprogo pada libur Natal 2024. Pantai ini dikunjungi wisatawan yang kebanyakan adalah rombongan keluarga, Minggu (25/12/2023). - Harian Jogja - Triyo Handoko
Harianjogja.com, KULONPROGO—Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Kulonprogo berupaya agar tidak ada tarif nuthuk di seluruh destinasi yang ada selama libur sekolah.
Baik itu destinasi yang dikelola masyarakat maupun Dispar itu sendiri lantaran memang momen libur sekolah rentan terhadap parif nuthuk. Tidak hanya parkir nuthuk, tetapi pelaku wisata yang ada di destinasi pun diminta agar tidak melakukan tindakan tersebut.
BACA JUGA: Jalan Rusak Ditanami Pohon Pisang, Pemkab Kulonprogo Buka Opsi Lakukan Pengurukan
Kepala Dispar Kulonprogo, Joko Mursito mengatakan, himbauan untuk tidak melakukan tarif nuthuk sudah disampaikan melalui WhatsApp grup yang terdapat seluruh pengelola destinasi wisata. Menurutnya, para penjaga tempat penarikan retribusi (TPR) diminta untuk ramah, sopan, dan santun kepada pelancong yang datang.
"Tidak boleh ada pungutan liar (pungli) tidak ada warung atau parkiran yang nuthuk tarifnya. Misalnya karena melihat kendaraan wisatawan plat B terus dituthuk tarifnya," katanya, Selasa (17/6/2025).
Parkiran nuthuk biasanya dari harga normal Rp10 ribu menjadi Rp50 ribu atau parkir Rp5 ribu menjadi Rp20 ribu. Termasuk pelaku wisata seperti penjual kuliner dan oleh-oleh pun diminta untuk tidak melakukan tarif nuthuk. Jangan sampai harga ketika momen libur sekolah berbeda dengan hari-hari pada umumnya.
"Kalau pelaku kuliner dan oleh-oleh juga tidak boleh nuthuk sama dijaga higienitas makanannya agar aman konsumsi," sambungnya.
Joko menilai, momen libur sekolah biasanya banyak wisatawan dari kalangan siswa yang biasanya melakukan studir tur. Momen kenaikan kelas biasanya dimanfaatkan sekolah untuk melakukan liburan sehingga jumlah wisatawan mengalami peningkatan.
Jumlahnya yang masif terkadang menjadi kesempatan untuk melakukan tarif nuthuk.
Menurutnya, selain terkait tarif nuthuk, Dispar Kulonprogo mempersiapkan sarana dan prasarana di destinasi wisata. Khususnya di destinasi pantai yang untuk dicek penanda dan himbauan untuk tidak mandi di laut.
"Kalau sudah tidak ada penanda itu akan kami berikan melalui anggaran atau mencari CSR," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Pokdarwis Glagah, Sumantoyo menambahkan, pelaku wisata di kawasan Pantai Glagah sudah diingatkan tidak melakukan tarif nuthuk selama momen libur lebaran. Menurutnya, sebanyak 180 pelaku wisata mulai dari rumah makan, penjual cindera mata, oleh-oleh, parkir, dan penginapan. Tempat aduannya pun disiapkan bagi wisatawan yang merasa dirugikan bisa langsung melaporkannya.
"Sudah kami himbau jangan menaikan harga. Nantinya ketika antara daftar harg dan menu tidak sesuai nota akan ada peringatan dari Pokdarwis," jelasnya. Dia mengklaim, selama ini sangat minim kejadian tarif nuthuk di Pantai Glagah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News