Harianjogja.com, JAKARTA— Serangan militer oleh Israel ke wilayah Iran, termasuk ke bangunan permukiman warga sipil melanggar Piagam PBB. Iran akan memberikan respons keras terhadap serangan tersebut.
Juru Bicara Angkatan Bersenjata Iran, Brigadir Jenderal Abolfazl Shekarchi, mengatakan pada Jumat (13/6/2025) pagi bahwa serangan udara yang dilancarkan oleh rezim Israel semalaman, yang menurut dia dilakukan dengan dukungan Amerika Serikat, akan dibalas dengan tanggapan yang keras.
Rezim Israel memulai serangan militer di dalam dan sekitar ibu kota Iran, Tehran, dan sejumlah kota lainnya di Iran pada Jumat dini hari waktu setempat. Gambar-gambar yang beredar menunjukkan kerusakan pada bangunan permukiman di berbagai lokasi di ibu kota.
BACA JUGA: Israel Serang Iran, Sejumlah Warga, Ilmuan hingga Pentinggi Militer Dilaporkan Tewas
Saksi mata dan wartawan dari televisi milik pemerintah melaporkan bahwa mereka melihat sendiri adanya jenazah perempuan dan anak-anak di antara para korban.
Langgar Piagam PBB
Serangan Israel terhadap Iran merupakan pelanggaran Piagam PBB, dan Teheran berhak untuk menanggapinya, demikian Kementerian Luar Negeri Iran pada Jumat.
"Serangan Israel terhadap Iran merupakan pelanggaran Pasal 4, paragraf 2 Piagam PBB dan agresi terbuka terhadap Republik Islam. Teheran memiliki hak yang sah untuk menanggapi agresi ini sesuai dengan Pasal 51 Piagam PBB, dan angkatan bersenjata Iran tidak akan ragu untuk membela bangsa Iran dengan sekuat tenaga dan dengan cara yang mereka pilih," kata kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan di Telegram.
Teheran menganggap Amerika Serikat bertanggung jawab atas serangan Israel terhadap Iran.
"Agresi rezim Zionis terhadap Iran tidak dapat dilakukan tanpa koordinasi dan izin Amerika Serikat. Dalam hal ini, otoritas AS ... juga bertanggung jawab atas konsekuensi berbahaya dari tindakan gegabah ini," bunyi pernyataan itu.
Iran menuntut "tindakan segera" dari sekretaris jenderal PBB untuk melawan gangguan perdamaian dan keamanan internasional karena agresi Israel, demikian pernyataan tersebut.
Pada Jumat, Israel melakukan serangkaian serangan besar-besaran ke sejumlah target militer di Iran, termasuk ke beberapa individu yang dikabarkan memiliki koneksi dengan program nuklir negara tersebut.
Serangan Israel itu juga menargetkan sejumlah pemimpin militer Iran, demikian laporan RIA Novosti mengutip sejumlah sumber.
Media siaran Iran Press TV melaporkan bahwa adanya korban jiwa, termasuk sejumlah perempuan dan anak-anak, yang tewas dalam serangan tersebut, meskipun tidak merinci berapa jumlahnya.
Otoritas Iran membatalkan seluruh penerbangan di bandara Imam Khomeini di Tehran menyusul serangan tersebut, lapor kantor berita ISNA mengutip juru bicara bandara.
Tentara Israel menyatakan bahwa jet-jet tempur mereka telah menyelesaikan tahap pertama dari operasi serangan mereka.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump melakukan pertemuan dengan kabinetnya untuk membahas situasi di Iran menyusul serangan Israel ke Tehran.
Sementara itu, portal berita Israel Ynet, mengutip sumber dari pihak berwenang, mengklaim pemimpin militer Iran, termasuk kepala staf umum, juga sejumlah ilmuwan nuklir kemungkinan tewas karena serangan Israel tersebut.
Dua gedung tempat tinggal sejumlah pemimpin militer Iran tinggal dilaporkan hancur karena serangan tersebut.
Komandan Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) Hussein Salami, komandan Markas Pusat Khatam al-Anbiya IRGC Gholamali Rashid, fisikawan Mohammad Mehdi Tehranchi dan mantan kepala Organisasi Energi Atom Iran, Fereydoon Abbasi, kemungkinan tewas akibat serangan Israel di Teheran, demikian dilaporkan lembaga penyiaran negara Iran IRIB pada hari Jumat.
Pada saat yang sama, kantor berita Tasnim melaporkan bahwa Salami, Tehranchi dan Abbasi tewas dalam serangan Israel.
Selain melakukan serangan udara, Israel melakukan sejumlah operasi sabotase lebih dalam ke Iran, dengan tujuan merusak lokasi-lokasi peluncuran rudal dan pertahanan udara, lapor reporter Axios Barak Ravid, yang mengutip pejabat senior Israel.
"Bersamaan dengan serangan udara besar-besaran oleh Angkatan Udara Israel, Mossad memimpin serangkaian operasi sabotase rahasia jauh di dalam wilayah Iran. Operasi-operasi ini ditujukan untuk merusak situs-situs rudal strategis Iran dan kemampuan pertahanan udaranya," kata Ravid di X.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara