Jogja Mulai Diserbu Rombongan Study Tour dari Jatim hingga Lampung

4 hours ago 2

Jogja Mulai Diserbu Rombongan Study Tour dari Jatim hingga Lampung Kondisi arus lalu lintas di Jalan Malioboro. - Harian Jogja/Dok.

Harianjogja.com, JOGJA—Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY menyebut rombongan study tour sudah mulai masuk ke DIY sejak April 2025. Ketua PHRI DIY, Deddy Pranowo Eryono mengatakan rombongan study tour berasal dari Jawa Timur (Jatim), Bali, dan Lampung.
 
Ia menjelaskan rombongan study tour ini cukup mengisi okupansi hotel bulan lalu, sehingga lebih tinggi dari Maret 2025. Menurutnya puncak rombongan study tour akan terjadi pada Juni 2025 mendatang.

BACA JUGA: Jadwal KRL Solo-Jogja Hari Ini Minggu 18 Mei 2025: Dari Stasiun Palur, Jebres, Balapan, Purwosari hingga Ceper Klaten

"[larangan study tour] jelas [pengaruh] kami sudah lelah mengeluh saatnya kami bersemangat cari pangsa pasar dan bertahan dengan cara lain, inovasi produk dan lainnya," kata Deddy, Sabtu (17/5/2025).

Menurutnya rombongan anak sekolah dari Jabar dan DKI Jakarta masih ada, namun yang menyelenggarakan adalah keluarga besar komite sekolah, bukan sekolah. Muridnya didampingi wali murid masing-masing. Komitmennya mengadakan piknik bersama dengan anak-anaknya.

"Tidak sekolah lho ya, tapi komite sekolah yang mengadakan. Kami pengen menerobos pangsa pasar lain dan daerah lain," ujarnya.

Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY, Bobby Ardianto mengatakan meskipun rombongan study tour sudah mulai ada namun persentasenya masih sangat sedikit. Rombongan berasal dari daerah-daerah yang tidak melakukan pelarangan, terdekat dari Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Timur (Jatim). Puncaknya akan terjadi pada Juni hingga Juli 2025.

BACA JUGA: Jadwal Angkutan KSPN dari Malioboro ke Parangtritis PP Minggu 18 Mei 2025, Tiket Bisa Dipesan di Traveloka

Menurutnya destinasi yang diminati berkaitan dengan budaya dan alam misalnya museum, pantai dan desa wisata. Ia menyebut larangan study tour dampaknya cukup signifikan untuk destinasi bersegmen pelajar.

Untuk mengatasi hal ini, kata Bobby, promosi perlu menyasar ke daerah-daerah terdekat yang tidak melakukan kebijakan pelarangan. "Tentunya mulai membuka pasar-pasar baru di luar study tour," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news