Ilustrasi perumahan subdisi di kawasan Ciseeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. - JIBI/Bisnis Indonesia
Harianjogja.com, JAKARTA — Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) incar pendanaan sekitar Rp240 triliun per tahun dari sektor swasta untuk mendukung terealisasinya Program 3 Juta Rumah.
Wakil Menteri PKP Fahri Hamzah menyebut, dari kebutuhan pendanaan untuk mendukung Program 3 Juta Rumah yang mencapai Rp300 triliun per tahun, sekitar Rp240 triliun diharapkan bisa datang dari investasi swasta.
“Yang Rp240 triliun itu kan dari market, bukan pemerintah yang bangun. Karena itu kan wilayahnya para pengembang,” kata Fahri saat ditemui di Jakarta Convention Centre, Kamis (12/6/2025).
Adapun, dari total kebutuhan anggaran Rp300 triliun per tahun untuk program pembangunan 3 juta rumah, sebesar Rp70 triliun bakal berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Anggaran Rp70 triliun itu akan digunakan untuk merenovasi 2 juta unit rumah masyarakat di perdesaan dengan kebutuhan anggaran Rp43,6 triliun. Kemudian, sisanya yakni sebesar Rp26,4 triliun dibutuhkan untuk merenovasi 1.200 unit rumah di daerah pesisir.
Sementara itu, investasi sekitar Rp240 triliun dibutuhkan untuk membangun 1 juta unit hunian di perkotaan. Jenis hunian yang dibangun tersebut berupa rumah vertikal yang menyasar masyarakat menengah hingga menengah atas yang masuk ke dalam desil 5 hingga 8 (pendapatan mulai Rp2,5 juta hingga10 juta).
BACA JUGA: Progres Mega Proyek di Bantul, Jalan Kelok 23 Ditarget Rampung 2026
Menteri PKP Maruarar Sirait (Ara) sebelumnya menjelaskan bahwa meskipun telah mengantongi komitmen investasi dari sejumlah negara, hingga kini belum ada satu pun investasi yang konkret untuk mendukung Program 3 Juta Rumah.
“Kami harus bekerja juga, mencari investasi. Kalau [ditanya] belum ada yang berhasil Pak? Saya akui, belum ada yang berhasil. Jadi belum ada yang berhasil, konkret belum, itu kalau mau jujur apa adanya,” kata Maruarar dalam rapat kerja bersama Komisi V DPR RI, Rabu (30/4/2025).
Namun demikian, Maruarar berkomitmen untuk mendorong realisasi investasi dalam waktu dekat. Dia juga menegaskan bakal terus mencari peluang investasi dari sejumlah negara.
Dalam perkembangan terbaru, dia menyebut bahwa bakal terus melobi Qatar untuk dapat merealisasikan komitmen investasinya dalam waktu dekat. “Kita berusaha. Tapi maaf, mungkin belum sesuai. Saya mau menyampaikan bahwa kami tetap optimistis sebagai anak buahnya presiden,” tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com