Bandara YIA Rawan Terendam Banjir, Ini 3 Infrastruktur Pengendali Harus Dirawat

3 hours ago 1

Harianjogja.com, JOGJA—Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) Kulonprogo rawan terendam banjir bukanlah isu belaka. Pasalnya keberadaan bandara ini diapit oleh dua sungai besar yaitu Serang di sisi timur dan Bogowonto di sisi barat.

Drainase kompleks Bandara YIA jelas tak mampu menampung debit ketika kedua sungai tersebut sewaktu-waktu terjadi luapan. Oleh karena itu Pemerintah Pusat melalui Kementerian PU menggelar sejumlah proyek infrastruktur di kawasan ini atau dikenal denga pengendali Banjir YIA.

Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo meninjau infrastruktur pengendali banjir Bandara YIA di Kabupaten Kulonprogo pada Sabtu (11/5/2025). Dody menekankan pentingnya perawatan dan pemeliharaan infrastruktur yang telah selesai dibangun, sehingga dapat memberi manfaat jangka panjang dan berkelanjutan. 

"Tolong dijaga dan dirawat. Kita ingin pastikan bahwa infrastruktur yang dibangun tidak hanya selesai secara fisik, tapi juga berkualitas dan memberikan manfaat bagi masyarakat," ujarnya. 

BACA JUGA: Libur Waisak, DIY Diserbu Ratusan Ribu Kendaraan

Resiko banjir Bandara YIA disebabkan karena kapasitas saluran drainase di kawasan bandara tidak mampu menampung debit banjir Sungai Bogowonto dan Serang, sehingga dilakukan penanganan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak dengan membangun sistem drainase dan pengendalian debit sungai. 

Dalam mengurangi risiko banjir Bandara YIA, Kementerian PU membangun sejumlah prasarana pengendali banjir pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Bogowonto dan Serang. Dukungan infrastruktur dilakukan secara terpadu mulai dari pembangunan 2 Jetty Bogowonto masing-masing sepanjang 306 meter, tanggul beton Sungai Bogowonto, Kolam Retensi Wasiat,  Long Storage Carik Barat dilengkapi pompa air dan Long Storage Carik Timur. Selanjutnya juga dibangun Long Storage Ledeng dan Kolam Retansi Karangwuni yang dilengkapi dengan kolam retensi. 

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak Gatut Bayuadji menyatakan pembangunan infrastruktur ini telah memberikan manfaat melindungi dan mengamankan kawasan Bandara YIA dari banjir seluas kurang lebih 500 hektare. 

"Termasuk juga lahan pertanian dan permukiman seluas 2.000 hektare, khususnya di Kecamatan Temon, Panjatan, dan Wales di Kabupaten Kulonprogo serta Kecamatan Purwodadi, Bagelen, dan Ngombol di Purworejo," ujarnya.

BACA JUGA: Three Musketeers dari Gunungkidul Juara Turnamen Gateball Piala Wali Kota Jogja

Berikut ini adalah infrastruktur pengendali banjir YI yang harus dirawat:

Jetty Bogowonto

Jetty merupakan salah satu instrumen bangunan di muara sungai yang dibangun di Muara Bogowonto yang terletak di Jangkaran, Temon, Kulonprogo. Jetty merupakan bangunan tegak lurus pantai yang diletakkan di kedua sisi muara sungai yang berfungsi untuk mengurangi pendangkalan alur oleh sedimen pantai.

Dengan jetty panjang sedimen sepanjang pantai dapat tertahan, kondisi gelombang tidak pecah. Melalui infrastruktur ini sehingga air dari sungai Bogowonto tidak meluap, karena sungai ini memiliki kecenderungan mengarah luapan ke timur. Di sisi lain, kawasan YIA selama merupakan daerah banjir dan menjadi resapan air.

Proyek yang digarap oleh Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak ini secara khusus menelan anggaran Rp841 miliar di kedua sisi sungai. Jetty sisi barat Bogowonto sepanjang 306 meter dan tanggul sungai 322 meter dibangun oleh kontraktor PT. Bumi Karsa-Abipraya (kerja sama operasi) dengan nilai kontrak Rp428,88 miliar. Kemudian sisi timur yang juga sepanjang 306 meter dengan tanggul 258 meter dilaksanakan kontraktor WIKA dan ADP dengan nilai kontrak Rp413miliar. Pembangunan pengendali banjir ini ditarget rampung pada 2023 ini.

Kolam Retensi

Kolam retensi (retarding basin) di Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) berada di Kalurahan Karangwuni berfungsi untuk menampung air hujan dan mengurangi risiko banjir. Infrastruktur semacam waduk ini secara geografis berada di tengah antara Sungai Serang dan Sungai Bogowonto. Kolam retensi dapat menampung air sebanyak 115.000 meter kubik. Air tanah yang otomatis masuk kolam ada 30.000 meter kubik.

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news