Harianjogja SOLO—Anggota Komisi IV DPRD Solo kebanjiran titipan dari masyarakat untuk bisa diterima di sekolah tertentu dalam Sistem Penerimaan Murid Baru atau SPMB tahun ajaran 2025/2026.
Ketua Komisi IV DPRD Solo, Sugeng Riyanto mengatakan fenomena titip agar anak lolos SPMB selalu terjadi setiap tahun. Bahkan satu legislator Komisi IV DPRD bisa dititipi hingga lima siswa atau anak ketika tahap SPMB berjalan.
"Dari cerita teman-teman selalu ada [titipan dari masyarakat]," ungkap dia dilansir Espos Rabu 18/6/2025)
"Banyak. Saya yakin satu orang [legislator] itu ya minimal lima anak itu ada," ungkap dia.
Namun, menurut Sugeng, Komisi IV DPRD Solo berkomitmen menyerahkan proses SPMB kepada Dinas Pendidikan. "Ya itu, mangga lah semua diserahkan ke dinas. Kami enggak mau cawe-cawe urusan titip menitip. Berjalan sesuai prosedur saja. Jadi kami sampaikan di sini bahwa No Jastip!" urai politikus PKS itu.
Sugeng menjelaskan tindakan menitipkan atau memasukkan siswa ke sekolah tertentu ketika semestinya tidak masuk bukan lah tindakan yang bijak. Sebab siswa itu masuk dengan menyingkirkan siswa lain.
Padahal, siswa yang tersingkir itu bisa jadi lebih berhak untuk berada di sekolah tersebut. "Kami khawatir juga gara-gara ada titipan, terus menyingkirkan siswa yang lain yang lebih berhak kan," tutur dia.
SPMB jenjang SD dan SMP tahun ajaran 2025/2026 di Kota Solo resmi dimulai pada Senin (16/6/2025). Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Solo memastikan semua calon siswa akan terakomodasi dan mendapatkan sekolah.
Kepala Disdik Kota Solo, Dian Rineta, mengatakan akan memastikan semua calon siswa dari Kota Bengawan mendapatkan sekolah. Dia mengaku sudah menghitung kebutuhan kursi atau kuota termasuk mengakomodasi calon siswa dari keluarga tidak mampu agar mendapat sekolah.
BACA JUGA: Diduga Selingkuh, Dukuh Jimatan di Kulonprogo Bersedia Melepas Jabatannya
“Kami akan pastikan anak-anak di Solo semuanya nanti harus bisa sekolah,” ujar Dian.
Menurutnya, jika orang tua tidak terlalu selektif dalam memilih sekolah, kuota yang ada sebenarnya sudah mencukupi. "Karena kami sudah menghitung dan harusnya apabila tidak pilih-pilih itu nanti bisa terpenuhi semua," ujarnya.
Dia mengatakan telah menyiapkan antisipasi jika ada keluarga tidak mampu secara ekonomi yang hingga hari terakhir pendaftaran belum mendapatkan sekolah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Espos