Dosen, mahasiswan hingga tenaga kependidikan menampilkan seni pertunjukan untuk menyuarakan isu kepedulian lingkungan di Auditorium UII, Rabu (30/4/2025). - Istimewa.
Harianjogja.com, JOGJA—Ratusan akademisi Universitas Islam Indonesia (UII) terdiri dosen, mahasiswa hingga tenaga kependidikan menampilkan pementasan seni dengan mengangkat isu-isu lingkungan dalam Festival Seni Pertunjukan 2025 yang digelar di Auditorium Prof. K.H. Abdul Kahar Muzakkir kampus setempat, Rabu (30/4/2025).
Festival Seni Pertunjukan 2025 menyuguhkan 10 kelompok penampil. Terdiri atas Fakultas Teknologi Industri, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Agama Islam, Yayasan Badan Wakaf, Rektorat, Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya, Fakultas Bisnis dan Ekonomika, Fakultas Kedokteran, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan serta Fakultas Hukum.
Aksi tersebut dinilai langsung oleh tokoh dan seniman nasional Dik Doank dan Tyok Satrio serta fotografer senior Arbain Rambey. "Bahwa tema UII Mengerti Bumi menjadi penanda penting atas kepekaan kampus terhadap tantangan global. Merupakan ajakan bagi kita semua untuk merenungkan kembali hubungan manusia dan alam," kata Rektor UII Profesor Fathul Wahid dalam keterangan tertulis.
Menurutnya krisis iklim, polusi, dan kerusakan lingkungan bukan hanya tantangan ilmiah, tetapi juga tantangan moral. Sebagai institusi pendidikan berbasis nilai keislaman, UII memiliki tanggung jawab untuk menanamkan kesadaran ekologis kepada generasi muda.
"Mari kita rawat bumi ini dengan ilmu, dengan aksi nyata, dan dengan hati nurani. Karena memahami bumi berarti juga memahami masa depan kita bersama,” ujarnya.
Ketua Festival Seni Pertunjukan 2025 Ike Agustina menambahkan aspek keberlanjutan juga diterapkan dalam teknis pelaksanaan kegiatan. Komitmen ini tidak hanya tercermin dalam tema-tema pertunjukan yang mengangkat isu lingkungan dan bumi, tetapi juga dalam pelaksanaan kegiatan.
BACA JUGA: Ratusan Seniman Jaran Kepang Temanggung Sambut Hari Tari Sedunia
"Kami berusaha mewujudkan acara yang lebih ramah lingkungan, dengan menyajikan kudapan tradisional rendah emisi karbon, menerapkan prinsip minim sampah plastik, serta berkomitmen untuk hemat energi sepanjang kegiatan berlangsung. Semoga langkah kecil ini menjadi bagian dari kontribusi UII untuk bumi yang lebih lestari,” katanya.
Dalam festival itu terpilih kelompok Yayasan Badan Wakaf sebagai juara 1, kemudian Fakultas Hukum juara 2 dan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan juara 3. "Melalui festival ini, kami ingin menunjukkan bahwa perguruan tinggi tidak hanya menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan, tetapi juga agen perubahan sosial dan lingkungan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News