Harianjogja.com, JOGJA—Menjelang akhir semester pertama tahun anggaran 2025, Pemerintah Kota Jogja mengejar target realisasi kinerja fisik dan keuangan.
BACA JUGA: Ditemukan Satu Pasien Positif Covid di Kota Jogja
Paket-paket pekerjaan fisik di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang harus dilelang diminta segera untuk diproses ke Bagian Pengadaan Barang dan Jasa. Sejumlah OPD Pemkot Jogja dengan kinerja fisik dan keuangan yang masih kurang akan dikumpulkan dan dikawal agar mencapai target.
Wali Kota Jogja Hasto Wardoyo mengatakan bulan Juni adalah akhir dari semester pertama tahun 2025. Oleh sebab itu OPD-OPD di Pemkot Jogja semua harus mengevaluasi capaian kinerja masing-masing. Target yang sudah dicanangkan sejak tahun lalu, perlu dievaluasi sampai di mana capaiannya.
“Sisa waktu tinggal enam bulan, separo (tahun) ini menjadi bagian strategi untuk menutupi seandainya ada kekurangan di semester pertama,” kata Hasto dalam keterangannya, Kamis (12/6/2025).
Realisasi
Pemkot Jogja mencatat kinerja fisik atau realisasi fisik sampai Mei tahun 2025 mencapai 41,93 persen. Status kinerja fisik perangkat daerah sampai mei 2025 terdapat 41 OPD kategori sangat tinggi, 7 OPD tinggi, 2 OPD sedang dan 1 OPD sangat rendah. Sedangkan kinerja keuangan sampai Mei 2025 mencapai 29,19 persen. Status kinerja keuangan perangkat daerah sampai Mei 2025 ada 9 OPD kategori sangat tinggi, 18 OPD tinggi, 10 OPD sedang, 3 OPD rendah dan 1 OPD sangat rendah.
Hasto meminta OPD dengan status kinerja fisik dan keuangan kategori sedang, rendah dan sangat rendah dikumpulkan dan dikawal untuk mencari solusi agar mencapai target. Masing-masing kepala OPD diminta untuk mempresentasikan capaian kinerja fisik dan keuangan dari data terkini dan solusi yang akan dilakukan,
“Masalahnya apa, dan solusinya bagaimana. Asisten-asisten yang membawahi kepala dinas untuk ikut bertanggung jawab agar serapannya mencapai target yang baik. Hal-hal yang krusial harus segera diatasi mulai sekarang,” tegasnya.
Hasto juga memberi perhatian pada realisasi kinerja barang dan jasa. Hasto meminta sisa paket yang masih proses dan belum masuk di Bagian Pengadaan Barang dan Jasa agar dikawal dan dievaluasi. Terutama paket-paket pekerjaan besar agar dipetakan. Selain itu dari sisi waktu diperhatikan agar tidak kehabisan dan waktu pengerjaan menjadi tidak terjangkau.
Sementara itu Sekretaris Daerah Pemkot Jogja Aman Yuriadijaya menyatakan serapan anggaran atau kinerja keuangan tidak begitu bagus mengingat masih ada belanja tidak terduga (BTT) untuk cadangan program makan bergizi gratis yang tidak jadi digunakan. Rencananya BTT itu akan didistribusikan di perubahan anggaran 2025.
“Beberapa hal terkait pengadaan barang dan jasa sedikit mengalami kemunduran karena menunggu proses efisiensi dari pemerintah pusat yang notabene yang sangat berhimpitan dengan berbagai aspek rasionalisasi anggaran. Dalam kegiatan pengadaan barang dan jasa juga memang ada versi baru, versi enam sehingga dalam masa transisi. Tapi Insya Allah di triwulan kedua akhir dan ketiga akan sesuai dengan apa yang kita targetkan,” jelas Aman.
Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Setda Pemkot Jogja Joko Budi Prasetyo menambahkan sampai kini paket yang sudah selesai lelang dan dilimpahkan kembali ke OPD ada 23 paket dari total 54 paket yang dilelangkan tahun 2025. Sebanyak 28 paket masih proses di Bagian Pengadaan Barang dan Jasa dan sisa 3 paket pekerjaan dari OPD belum masuk atau dilimpahkan ke Bagian Pengadaan Barang dan Jasa.
Di akhir rapat dinas juga diadakan pengantar purna tugas Direktur Utama Perusahaan Daerah Jogjatama Vishesha Muhammad Verga Prabowo Agus. Jogjatama Vishesha adalah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemkot Jogja yang mengelola XT Square.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News