Jemaah calon haji mengikuti upacara pelepasan di Convention Hall Simpang Lima Gumul, Kediri, Jawa Timur, Selasa (30/5/2023). - Antara
Harianjogja.com, JAKARTA— Menteri Agama Nasaruddin Umar meminta jamaah calon haji Indonesia untuk tidak memaksakan diri melaksanakan Salat Arbain di Masjid Nabawi, Madinah. Jemaah diminta untuk menghemat energi selama proses haji.
"Arbain itu sunnah, yang wajib itu haji di Arafah," ujar Menag Nasaruddin saat melepas keberangkatan jamaah di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Kamis malam.
Jamaah calon haji gelombang pertama bakal berangkat pada Jumat dini hari dan akan menginap di Madinah lebih dulu sebelum menuju Makkah jelang puncak haji. Mereka akan tinggal di Madinah selama delapan hingga sembilan hari.
Shalat Arbain di Masjid Nabawi ialah melaksanakan shalat fardhu sebanyak 40 waktu yang ditunaikan secara berjamaah di masjid suci tersebut. Amalan ini bukan termasuk rukun ataupun wajib haji sehingga tidak masalah jika tidak dikerjakan.
Menag mengatakan jamaah harus menghemat energi dan menjaga kondisi kesehatan agar seluruh rangkaian ibadah haji berjalan lancar.
Menag khawatir apabila jamaah memaksakan untuk melaksanakan Arbain, kondisi kesehatan mereka malah menurun. Dampaknya pada prosesi puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
"Jadi jangan mengejar yang sunnah tapi menelantarkan yang wajib. Pembimbing haji minta jamaahnya untuk tidak memaksakan. Allah Maha Tahu kalau kita tidak bisa menyempurnakan Arbain," kata Imam Besar Masjid Istiqlal tersebut.
Indonesia mendapat kuota 221.000 haji tahun ini. Jamaah akan berangkat dalam dua gelombang. Gelombang pertama akan berangkat mulai Jumat, 2 Mei hingga 16 Mei.
Kemenag mengatakan ada 7.514 orang termasuk petugas haji yang akan berangkat pada 2 Mei. Jumlah itu terdiri atas 19 kelompok terbang atau kloter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara