Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki Lontarkan Abu dan Kerikil Panas, BNPB: Tak Ada Laporan Korban Jiwa

8 hours ago 1

 Tak Ada Laporan Korban Jiwa Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur (Flotim), Nusa Tenggara Timur (NTT), erupsi dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 10.000 meter di atas puncak atau kurang lebih 11.584 meter di atas permukaan laut, Selasa (17/6/2025) pukul 17.35 WITA. ANTARA - HO/PVMBG

Harianjogja.com, JAKARTAErupsi eksplosif Gunung Lewotobi Laki-Laki yang disertai hujan material vulkanik. seperti abu dan batu kerikil, di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) dipastikan tidak menimbulkan korban jiwa. Meski begitu, sejumlah warga turut mengungsi.

Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari menegaskan tidak ada laporan korban jiwa saat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. “Kami pastikan untuk erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki pada hari Selasa (17/6/2025) kemarin itu tidak menimbulkan dampak korban jiwa,” katanya, Rabu (18/6/2025)

BACA JUGA: 17 Keberangkatan Pesawat dari Bali Dibatalkan Akibat Erupsi Gunung Lewotobi

Adapun berdasarkan laporan dari tim PGA Badan Geologi diketahui setidaknya ada lima kali letusan eksplosif Gunung Lewotobi Laki-Laki pada Selasa (17/6) dan yang terbesar terpantau berlangsung pada pukul 17.35 Wita, hingga menyemburkan kolom abu setinggi 10.000 meter di atas puncak kawah aktif.

Menurut Abdul, material vulkanik berupa abu, pasir, dan kerikil, dilaporkan jatuh ke wilayah permukiman hingga di luar radius Kawasan Rawan Bencana (KRB), seperti Desa Boru, Desa Hewa, dan Desa Watobuku. Selain permukiman, lanjutnya, akses jalan utama penghubung Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten Sikka juga terdampak oleh hujan batu kerikil.

Bahkan aparat kepolisian dari Polres Flores Timur dan Polres Sikka melakukan buka tutup jalur utama dari Maumere ke Larantuka dan sebaliknya, sebagai dampak dari erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Wulanggitang dan Kabupaten Flores Timur.

"Upaya pembersihan telah dilakukan untuk memastikan jalur vital tersebut dapat segera digunakan kembali," kata dia.

Meski aktivitas vulkanik masih terus dipantau intensif, BNPB memastikan sistem evakuasi dan penanganan warga telah berjalan sesuai prosedur.

Abdul menambahkan rumah hunian sementara yang dibangun BNPB bersama pemerintah daerah dan kementerian terkait sejak erupsi pertama pada November 2024 di Flores Timur juga telah difungsikan dan dihuni oleh warga terdampak.

“Tidak kurang dari 450 Kepala Keluarga (KK) dari desa-desa yang berada dalam radius enam kilometer dari kawah Gunung Lewotobi Laki-laki telah menetap di hunian sementara. Fasilitas dasar seperti listrik dan air bersih juga sudah tersedia,” katanya.

BNPB akan terus berkoordinasi dengan Badan Geologi, BMKG, dan pemerintah daerah (pemda) setempat, untuk menginformasikan perkembangan aktivitas gunung berapi kembar itu dan memastikan keselamatan masyarakat di wilayah terdampak.

"Untuk itu masyarakat diharapkan untuk tetap tenang, tidak terpengaruh informasi yang belum terverifikasi, dan mengikuti arahan resmi dari otoritas berwenang dalam menghadapi potensi bencana lanjutan," kata Abdul Muhari.

Sementara itu, Menteri Sosial Saifullah Yusuf menegaskan kelompok lanjut usia (lansia) menjadi salah satu prioritas utama dalam penanganan bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.

Pernyataan itu disampaikan menanggapi laporan adanya sekitar 300 lansia di antara 4.000-an korban terdampak membutuhkan pendampingan khusus di wilayah jangkauan aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi yang fluktuatif sejak November 2024

“Kami memang belum menerima laporan terperinci soal kondisi lansia, tapi bisa saya pastikan, lansia akan menjadi prioritas kami dalam setiap penanganan bencana,” katanya saat konferensi pers di Jakarta, Kamis.

Kementerian Sosial berkomitmen melakukan asesmen mendalam terhadap kebutuhan kelompok rentan, termasuk lansia dan penyandang disabilitas, sebagai dasar pemberian layanan yang lebih spesifik dan berkelanjutan.

Dia mengatakan keberadaan lumbung sosial di beberapa tempat, seperti Desa Watuwara, Desa Duli Jaya, Sirinuhu Barat, dan Adonara Barat menjadi salah satu instrumen awal dalam pemenuhan kebutuhan kelompok rentan selama masa tanggap darurat.

“Selain dari gudang pusat dan lumbung sosial, kami juga melakukan belanja langsung di lapangan agar kebutuhan khusus seperti makanan lunak atau kebutuhan kesehatan lansia bisa segera dipenuhi,” ujarnya.

Ia mengatakan koordinasi terus dilakukan bersama BPBD, Dinas Sosial setempat, serta TNI dan Polri untuk memastikan bahwa penyaluran logistik dan pendampingan psikososial menyentuh kelompok yang paling rentan terdampak.

Gunung Lewotobi Laki-laki kembali mengalami erupsi eksplosif pada Selasa (17/6) sore dengan kolom abu vulkanik menjulang hingga lebih dari 10.000 meter di atas puncak kawah aktif. Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan status aktivitas vulkanik gunung api kembar itu masih berada di level IV (awas).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news