Hariajogja.com, KULONPROGO—Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kabupaten Kulonprogo menyatakan animo pembelian hewan kurban lebih berkurang dibanding tahun lalu. Padahal, hewan kurban di wilayahnya dalam kondisi sehat jelang Iduladha 2025.
BACA JUGA: Populasi Berlebih, Hewan Kurban Dari Gunungkidul Siap Dijual di Luar Daerah
Kepala DPP Kulonprogo, Drajat Purbadi, pada Senin (2/5/2025) menduga sepinya pembelian hewan kurban di wilayahnya karena Iduladha kali ini bersamaan dengan tahun ajaran baru. Alhasil, masyarakat lebih memilih ke kebutuhan pribadinya dahulu.
Pedagang sapi dari Lendah, Eko Purnomo tidak membantah terkait sepinya pembelian hewan kurban pada Iduladha tahun ini. Menurutnya, hal ini dipengaruhi kondisi ekonomi yang tengah menurun. Meski demikian, Eko mengaku penjualan sapi di tempatnya sejauh ini tidak mengalami penurunan yang banyak.
"Untuk keseluruhan memang menurun tetapi tempat saya masih terbilang stabil karena konsumennya lokal," ungkapnya.
Dia mencontohkan, penurunan penjualan hewan kurban dapat dilihat dari dalam satu kawasan. Eko mencontohkan, dalam satu kawasan atau satu masjid menyembelih lima ekor sapi. Tetapi tahun ini hanya satu sampai dua ekor saja.
Sedangkan untuk stok sapi di tempat Eko masih aman terkendali. Konsumen dadakan yang hendak membeli pun masih dapat terlayani. "Selama belinya cuman satu atau dua ekor masih ada stoknya sekarang kalau dadakan beli," jelasnya.
Sementara, DPP Kabupaten Kulonprogo saat ini telah menerjunkan tim kesehatan hewan (Keswan) untuk melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap hewan kurban yang dijual pedagang.
yang diterjunkan belum menemui laporan adanya sapi atau kambing yang mengalami sakit. Baik penyakit, lato-lato, penyakit mulut dan kuku (PMK) ataupun antraks masih aman dari hewan kurban di Kulonprogo. Drajat mengatakan, hewan kurban di tempat penampungan dalam kondisi sehat. Pemeriksaan kesehatan masih terus berjalan baik untuk wilayah utara dan selatan tetap berlanjut.
"Sementara ini aman dan alhamdulilah sehat semua," katanya.
Menurutnya, kondisi stok hewan kurban untuk Kulonprogo mencukupi tidak mengalami kekurangan. Penjual hewan kurban tidak kekurangan untuk penjualan selama Iduladha. Selain itu, setiap warga yang hendak membeli hewan kurban pun tidak kesulitan mendapatkannya.
Sudah menjadi rutinitas tahuna memang ada dampak kenaikan harga untuk menghadapi Iduladha. "Kenaikan harga sapi Rp500 ribu sampai Rp1 juta," sambungnya.
Sedangkan untuk hewan kurban kambing kenaikan saat menjelang Iduladha ini hanya mencapai ratusan ribu saja. Drajat mengungkapkan, Puskeswan berkewajiban memantau penampungan hewan kurban di wilayahnya. Setidaknya ada satu Puskeswan untuk satu kapanewon untuk mengawasi kesehatan hewan kurban. Sosialisasi proses pemotongan dan perawatan hewan pun sudah dilakukan.
"Takmir masjid atau kalurahan mengundang kami untuk jadi narasumber," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News