Wakil Ketua I DPRD Sleman, Ani Martanti, sedang menyampaikan program pemberdayaan perempuan di kantornya, Senin (28/4 - 2025).
Harianjogja.com, SLEMAN--Persoalan kemiskinan masih menjadi pekerjaan rumah bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman. Berbagai program dan cara terus dilakukan guna menurunkan angka kemiskinan. DPRD Sleman menjadi salah satu pihak yang ikut melakukan intervensi melalui peran mereka sebagai perpanjangan suara masyarakat.
Wakil Ketua I DPRD Sleman, Ani Martanti, mengatakan pemberdayaan perempuan perlu didahului dengan upaya perlindungan perempuan. Perempuan perlu berada dalam situasi aman, sehingga dapat ikut dalam program atau upaya peningkatan ekonomi keluarga atau diri sendiri.
Aman yang dimaksud adalah perempuan tidak mendapat diskriminasi atau kekerasan dari pihak-pihak tertentu, baik fisik maupun psikis. Guna mencegah situasi ini terjadi, Pemkab Sleman telah memiliki Peraturan Daerah (Perda) dan Peraturan Bupati (Perbup). Hanya, aturan yang ada belum berjalan optimal.
Menurut Ani, ada dua hal yang menjadi kendala dalam pengimplementasian aturan tersebut, yaitu kurang sosialisasi dan aparat penegak hukum (APH) yang tak acuh.
Terlepas dari APH yang tak acuh, sosialisasi masif perlu dilakukan secara rutin. Sebab itu, Ani akan bekerja sama dengan perangkat daerah terkait guna menyelenggarakan sosialisasi dengan betuknya yang beragam.
BACA JUGA:
"Seluruh pokir saya akan saya gunakan atau arahkan untuk pelatihan-pelatihan," kata Ani ditemui di kantornya, Senin (28/4/2025).
Dalam bayangan Ani, pelatihan pertama-tama akan diperuntukkan bagi warga yang berada di daerah pemilihannya (dapil) sebelum diperluas hingga wilayah lain. Pelatihan dapat berwujud budidaya anggrek, ayam, dan ikan. Ada juga pelatihan membatik dan memasak.
Selama ini, pelaksanaan program pemberdayaan masih belum tepat sasaran sehingga menjadi kendala dalam upaya pemberdayaan tersebut. Kendala ini dapat diatasi dengan turun langsung atau jemput bola di dusun-dusun. Masih ada warga yang takut mengutarakan pendapat atau aspirasinya.
“Target pelatihan dan goal yang ingin saya capai adalah perempuan bisa berdikari dan bisa menciptakan lapangan pekerjaan sendiri untuk menekan angka kemiskinan,” katanya.
Komitmen Pemkab Sleman juga terbukti berhasil menurunkan angka kemiskinan. Intervensi yang dilakukan secara kolaboratif berhasil menurunkan angka kemiskinan dari 7,52% pada 2023 menjadi 7,46% pada 2024. Ada penurunan 0,06%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News